Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Anas Urbaningrum Keluarkan Dana Pemenangan Kongres Rp3,2 Miliar

Tim sukses mantan ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengeluarkan biaya Rp3,2 miliar untuk biaya iklan pemenangan Anas dalam kongres partai tersebut di Bandung pada 2010.
Anas Urbaningrum dan Isteri. Tim Keluarkan Dana Pemenangan Kongres Rp3,2 Miliar.
Anas Urbaningrum dan Isteri. Tim Keluarkan Dana Pemenangan Kongres Rp3,2 Miliar.

Bisnis.com, JAKARTA--Tim sukses mantan ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengeluarkan biaya Rp3,2 miliar untuk biaya iklan pemenangan Anas dalam kongres partai tersebut di Bandung pada 2010.

"Awalnya kami mengajukan proposal iklan Rp13 miliar, ditawar menjadi Rp11 miliar tapi kemudian dibayar cuma Rp3,2 miliar," kata karyawan PT Impact Indonesia Ratna Irsana yang menjadi saksi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/7/2014).

Ratna yang merupakan anggota tim konsultan iklan politik dan menjadi saksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum dalam sidang perkara penerimaan hadiah dari sejumlah proyek-proyek pemerintah dan tindak pidana pencucian uang.

Ratna mengurusi mulai dari pembuatan iklan Anas, penempatan iklan, selanjutnya menempatkan iklan itu dalam segmen acara di Metro TV maupun TVOne, membuat buku profil hingga mengatur wawancara Anas dengan berbagai media.

"Pembayarannya ada dua kali Rp1,9 miliar dan Rp1,3 miliar," tambah Ratna seperti dikutip Antara.

Direktur PT Impact Indonesia M Ichsan Loulembah yang juga menjadi saksi dalam kasus itu mengungkapkan bahwa pembayaran iklan tersebut dilakukan oleh mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Yang membayar adalah Pak Nazaruddin, pembayaran dilakukan di kantor Pak Nazar di Buncit dengan menggunakan uang 'cash' dalam rupiah," kata Ichsan.

Perusahaan tersebut juga bekerja sama dengan Ipang Wahid dengan perusahaan iklannya Fastcomm hingga ditampilkan di Metro TV.

Caretaker GM sales and marketing Metro TV Aldasni yang juga hadir dalam sidang tersebut menjelaskan bahwa iklan Anas ditampilkan sejak 15-21 April 2010.

"Kalau di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan), ada tanggal 15 April 2010 untuk 6 spot iklan durasi 10 detik di Headline News Metro Sore dengan biayanya Rp166,32 juta, apakah betul?" tanya ketua jaksa penuntut umum Yudi Kristiana kepada Aldasni.

"Iya," jawab Aldasni.

Selanjutnya untuk pemutaran iklan pada 15-19 April 2010, degan sembilan spot iklan berdurasi 30 detik dengan jenis TVC (TV Commercials) dan program "Save Our Nation", "Top Nine News", Metro Hari Ini, Metro Siang dan Suara Anda, iklan yang dipasang adalah versi "Anas Urbaningrum untuk Demokrat dengan biaya Rp140,525 juta.

Kemudian iklan periode 20-21 Aprl 2010, dengan 2 spot iklan durasi 30 detik, jenis TVC, dalam program "Top Nine News" dan Suara Anda, iklan yang dipasang adalah versi "Anas Urbaningrum untuk Demokrat" berbiaya Rp32,725 juta.

Periode 14-16 Mei 2010 dengan tujuh spot iklan berdurasi 30 detik yang tayang di program "Top Nine News", Metro Hari Ini dan Suara Anda dengan biaya Rp97,405 juta, serta terakhir, 21 Mei 2010, untuk dua spot iklan berdurasi 30 detik jenis TVC dalam Metro Hari Ini dan Suara Anda, versi "Anas For Demokrat 1" biayanya Rp21,56 juta.

Iklan Anas tidak hanya hadir di media elektronik yaitu TV, tapi juga media cetak di harian Rakyat Merdeka yaitu berupa ucapan terima kasih dan selamat atas terpilihnya Anas sebagai Ketua Umum Demokrat pada 25 Mei 2010 dengan biaya Rp29,106 juta dan dibayar oleh Fastcomm.

Padahal gaji Anas selama menjadi anggota DPR pada periode 1 Oktober 2009 - 21 Agustus 2010 mendapat penghasilan DPR hanya sebesar Rp474,371 juta.

Gaji Anas Gaji itu menurut Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti yang menjadi saksi dalam sidan itu, pendapatan Anas berasal dari gaji per bulan sebesar Rp16 juta, tunjangan-tunjangan sebesar Rp30,881 juta.

Selain menjabat anggota komisi X, Anas juga sebagai anggota Badan Musyawarah sehingga mendapat honor tambahan namun secara keseluruhan tetap berpenghasilan Rp47,4 juta.

Menurut catatan Bisnis, dalam perkara ini Anas diduga menerima "fee" sebesar 7%-20% dari Permai Grup yang berasal dari proyek-proyek yang didanai APBN dalam bentuk 1 unit mobil Toyota Harrier senilai Rp670 juta, 1 unit mobil Toyota Vellfire seharga Rp735 juta, kegiatan survei pemenangan Rp478,6 juta dan uang Rp116,52 miliar dan US$5,26 juta dari berbagai proyek.

Uang tersebut digunakan untuk membayar hotel-hotel tempat menginap para pendukung Anas saat kongres Partai Demokrat di Bandung, pembiayaan posko tim relawan pemenangan Anas, biaya pertemuan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan pemberian uang saku kepada DPC, uang operasional dan "entertainment."

Selain itu, biaya pertemuan tandingan dengan Andi Mallarangeng, road show Anas dan tim suksesnya pada Maret-April 2010, deklarasi pencalonan Anas sebagai calon ketua umum di Hotel Sultan, biaya "event organizer", siaran langsung beberapa stasiun TV, pembelian telepon selular merek Blackberry, pembuatan iklan layanan masyarakat dan biaya komunikasi media.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper