Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI MH17: Malaysia Airlines Rilis Daftar Lengkap Penumpang

Pemerintah Malaysia melalui Menteri Transportasi Liow Tiong Lai merilis pernyataan resmi terkait insiden penembakan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Malaysia melalui Menteri Transportasi Liow Tiong Lai merilis pernyataan resmi terkait insiden penembakan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina.

Dikutip dari laman resmi Malaysia Airlines, Liow Tiong mengatakan hari ini, Sabtu (19/7/2014), maskapai MAS telah merilis daftar akhir kebangsaan di pesawat MH17. "Setelah konferensi pers ini, Malaysia Airlines akan merilis manifest penumpang penuh," ungkapnya.

Malaysia berduka atas hilangnya semua korban 298 penumpang berikut awak pesawat. Pihaknya merasakan kesedihan yang diderita oleh keluarga korban.

Dia berjanji untuk mengupayakan semua yang dapat dilakukan agar penyeledikian tuntas dan semua pihak mendapatkan keadilan yang setimpal.

Malaysia, sambungnya, merasa sangat prihatin lokasi kecelakaan belum diamankan dengan baik. Integritas situs telah dikompromikan, dan ada indikasi bahwa bukti penting belum diamankan di tempat itu.

Menurutnya, campur tangan dengan adanya risiko kecelakaan justru merusak penyelidikan itu sendiri. Setiap tindakan yang mencegah untuk mengungkapkan kebenaran tentang apa yang terjadi pada MH17 tidak dapat ditoleransi.

"Kegagalan untuk menghentikan gangguan tersebut akan menjadi pengkhianatan terhadap nyawa yang hilang," katanya.

Malaysia menyerukan kepada semua pihak untuk melindungi integritas dari lokasi kecelakaan, dan untuk memungkinkan penyelidikan agar dilanjutkan.

Dia mendesak semua pihak yang terlibat agar menghormati keluarga, dan negara-negara yang telah kehilangan putra-putri mereka dalam kejadian ini. "Ya, MH17 telah menjadi isu geopolitik. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa itu adalah tragedi kemanusiaan," paparnya.

Beberapa hari, katanya, setelah pesawat itu jatuh, sisa-sisa dari 298 orang terungkap. Warga 11 negara yang tidak ada satupun terlibat dalam konflik di Timur Ukraina, tidak dapat beristirahat.

"Nyawa mereka diambil oleh kekerasan, dan sekarang kekerasan telah berhenti karena mereka sedang diberikan penghormatan terakhir. Ini tidak dapat dilanjutkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper