Bisnis.com, JAKARTA- Produksi pangan di Sumatra Utara sepanjang 3 tahun terakhir cenderung menurun. Penyebab utamanya adalah penurunan luas panen. Pemerintah Provinsi Sumut dinilai harus mewaspadai hal tersebut.
Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Dwi Prawoto memaparkan berdasarkan angka tetap produksi, beberapa komoditas pangan menunjukkan penurunan sejak 2012 di antaranya jagung, kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar.
Sementara itu, komoditas pangan lainnya yakni padi dan ubi kayu kendati mengalami penurunan luas lahan, tapi produksinya masih meningkat.
"Kami risau karena selama 3 tahun terakhir luas panen untuk komoditas pangan cenderung turun. Pada angka ramalan kami tahun ini juga begitu," ujar Dwi, Jumat (4/7/2014).
Untuk padi, Dwi menyebutkan, pada tahun lalu produktivitas lahannya memang meningkat kendati luasnya berkurang. Namun, dia tak dapat menjamin pada tahun ini produksi padi Sumut akan meningkat.
"Musim kemarau ini perlu diwaspadai. Awal bulan ini kita bisa lihat mulai hujan. Kalau hujan bisa agak lama pada musim tanam Juli-Agustus 2014, maka prodksi September-Desember 2014 bisa bagus. Namun kalau panas berkepanjangan, ya akan berpengaruh beda," tambah Dwi.