Bisnis.com, NEW DELHI – Rupee India konsisten optimis di tengah rencana pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengumumkan anggaran negara pada 10 Juli. Ini merupakan langkah awal India menarik diri dari pertumbuhan rendah 10 tahun terakhir.
Investor global membeli senilai US$37,8 juta saham India, membawa pemasukan bersih ke negara tersebut sebesar US$9,9 miliar. Jumlah ini merupakan yang tertinggi kedua dari delapan pasar Asia lain yang dipantau oleh Bloomberg.
Ekonom Barclays Singapura, Hamish Pepper menyampaikan momen publikasi anggaran kemungkinan akan berdampak positif bagi pergerakan mata uang India. “Kami mengharapkan roadmap praktis menuju konsolidasi fiskal, untuk melanjutkan gairah investasi dan penguatan rupee,” katanya di New Delhi, Rabu (2/7/2014).
Sejak menduduki jabatan barunya, Modi didesak untuk segera mendisiplinkan fiskan. Fiskal yang tidak sehat ditengarai menjadi penyebab utama lesunya pertumbuhan negara tersebut selama satu dekade tarakhir.
Modi sempat mengatakan ia berani mengambil langkah-langkah tidak populer demi menggenjot perekonomian India. Adapun Menteri Keuangan Arun Jaitley menyampaikan pemerintah akan mengambil langkah fiskal tegas namun berhati-hati, sebagai upaya menghidupkan kembali perekonomian India.
Rupee India menguat 0,05% ke nilai 60,0437 per dolar di Mumbai pada Rabu. Mata uang tersebut sempat menguat 0,2% Senin kemarin, peningkatan terbesar sejak 19 Juni.