Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$5 miliar untuk mendanai sejumlah proyek pengurangan emisi gas rumah kaca.
Seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (28/6/2014), komitmen Norwegia senilai US$1 miliar hanyalah permulaan dari total yang dibutuhkan Indonesia yang menduduki peringkat ketiga penghasil emisi terbesar di dunia akibat semakin berkurangnya hutan di negara tersebut.
"Untuk memastikan kesuksesan program REDD+, kami tidak dapat membatasi diri hanya dari dukungan pemerintah Norwegia," kata Heru Prasetyo, Head of the Agency for Reducing Emissions From Deforestation and Forest Degradation (REDD+), seperti dikutip Bloomberg.
Indonesia menargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan dananya sendiri atau sekitar 41% dari bantuan donor internasional.
"Kami harus membuka diri kepada investor baru," ujarnya.