Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bebaskan Suku Bunga Mata Uang Asing Mulai Jumat (27/6/2014)

China memperluas wewenang bank untuk bebas menetapkan suku bunga mata uang asing di Shanghai. Langkah ini ditetapkan dengan tujuan meminimalisasi kontrol suku bunga pemerintah pusat, di kota-kota di China.
PBOC hapus batasan penetapan suku bunga mata uang asing mulai Jumat
PBOC hapus batasan penetapan suku bunga mata uang asing mulai Jumat

Bisnis.com, JAKARTA– China memperluas wewenang bank untuk bebas menetapkan suku bunga mata uang asing di Shanghai. Langkah ini ditetapkan dengan tujuan meminimalisasi pengawasan suku bunga pemerintah pusat, di kota-kota di China.

People’s Bank of China (PBOC), Kamis (26/6/2014) menyampaikan  mereka akan menghapus batasan pada penetapan suku bunga mata uang asing mulai Jumat (27/6/2014).

“Masa percobaan akan dimulai dari akun institusi, dan akan disusul oleh akun individu, setelah melihat kondisi pasar,” kata salah seorang dewan PBOC di Beijing.

Pada 1 Maret 2014, PBOC menghapus suku bunga mata uang asing, untuk nilai deposito kurang dari US$3 juta di zona perdagangan bebas Shanghai. Kala itu, PBOC ingin berberan besar dalam menentukan harga. Gubernur PBOC Zhou Xiaochuan menyampaikan, ia akan meliberalisasi suku bunga deposito di negara bagian dalam 1-2 tahun mendatang.

Ekonom Credit Agricole SA, Dariusz Kowalczyk menyampaikan langkah ini merupakan langkah sederhana dalam meliberalisasi suku bunga.

“Langkah ini akan menimbulkan kemungkinan pembatasan deposito yuan dalam beberapa bulan mendatang,” kata Dariusz.

Pada Mei 2005, PBOC pernah menetapkan batas sebesar 3% pada suku bunga deposito untuk dollar AS. Saat ini bank-bank China menawarkan jauh di bawah tingkat tersebut, dengan Industrial & Commercial Bank of China Ltd membayar 0,8% dan Merchant Banl Co membayar 0,7%.

Penyusunan ulang regulasi tingkat suku bunga dinilai akan memberi tekanan pada bank-bank terbesar China yang menjual saham pada tingkat terendah terdorong penyesuaian diri atas  meningkatnya kredit bermasalah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper