Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FDI Indonesia Stagnan, Ini Penyebabnya

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyampaikan total aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment) ke Indonesia stabil selama 3 tahun terakhir mencapai US$19 miliar.
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyampaikan total aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment) ke Indonesia stabil selama 3 tahun terakhir mencapai US$19 miliar.

Tujuan investasi tertinggi di Asia Tenggara adalah Singapura, mencetak rekor senilai US$64 miliar. Adapun ASEAN menerima total US$125 miliar, meningkat 7% dari tahun sebelumnya. 

Melihat fakta ini, Prof. Djisman menyoroti adanya beberapa faktor yang membuat investor berpikir ulang untuk menanamkan uangnya di Indonesia.

“Beberapa tahun belakangan, pemerintah menetapkan batasan-batasan tertentu seperti regulasi mengenai mineral, pajak, dan perdagangan. Kalau boleh, restriksi yang ada sekarang jangan ditambah dulu,” kata Djisman.

Ia memberikan contoh, penetapan negative investment list oleh pemerintah dan pajak tax holiday sempat menyendat niat korporasi elektronik raksasa asal Korea, Samsung, untuk membuka pabrik di Indonesia.

Seperti diketahui, Samsung memilih Vietnam untuk tempatnya membuka pabrik, karena negara tersebut menawarkan tax holiday selama 30 tahun. Secara global, aliran dana masuk investasi asing langsung pada 2013 meningkat 9% ke nilai total US$1,45 triliun.

“Kami memproyeksikan aliran FDI akan meningkat hingga US$1,6 triliun untuk tahun ini, dan meningkat perlahan ke nilai US$1,8 triliun pada 2016 nanti,” ungkap pihak UNCTAD yang diwakili oleh Direktur International Labour Organization (ILO), Mr. Peter Van Rooij.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper