Bisnis.com, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada kedua pasangan capres-cawapres untuk tidak mempolitisasi bulan Ramadan sebagai arena kampanye terbuka serta tidak menyusupkan materi-materi kampanye selama bulan Ramadan.
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Noor Ahmad dalam konferensi persnya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).
"Kepada pasangan capres-cawapres, Tim Sukses dan pendukung masing-masing agar menjaga kesucian bulan Ramadan dengan mengedepankan persaingan yang sehat serta tidak mempolitisir bulan Ramadan sebagai materi dalam kampanye," tuturnya.
Selain itu, MUI juga menegaskan kepada semua tim pemenangan pasangan capres-cawapres untuk tidak melakukan black campaign yang bertujuan untuk saling memfitnah pasangan capres-cawapres satu sama lain.
"Menghentikan segala bentuk kampanye hitam, penyebaran ghibah, fitnah, dan pertentangan yang bersifat SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan)," tegasnya.