Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURU PAJAK, India Periksa Aset Warga di Swiss

Pemerintah India kembali meminta otoritas Swiss untuk membuka informasi mengenai pemegang akun bank di Swiss, yang berasal dari India. Langkah ini dilakukan India sebagai upaya mengakses miliaran dollar yang disembunyikan warganya di Swiss dengan tujuan menghindari pajak.
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters

Bisnis.com, NEW DELHI – Pemerintah India kembali meminta otoritas Swiss untuk membuka informasi mengenai pemegang akun bank di Swiss, yang berasal dari India.

Langkah ini dilakukan India sebagai upaya mengakses miliaran dollar yang disembunyikan warganya di Swiss dengan tujuan menghindari pajak.

Sebelumnya, pemerintah India sebelum Modi telah mengajukan permohonan tersebut. Swiss diharapkan bersedia untuk membeberkan masyarakat India yang menabungkan black money di negaranya. Menurut definisi India, black moneyadalah aset kepemilikan yang tidak dilaporkan pada otoritas.

Menteri Keuangan India Arun Jaitley menyampaikan kementerian belum menerima informasi lebih lanjut dari Swiss. “Hari ini kami mengingatkan otoritas dan kementerian terkait Swiss untuk menyegerakan penyediaan informasi yang kami butuhkan,” kata Jaitley di New Delhi, Senin (23/6).

Partai pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, Braratiya Janatha Party menyampaikan pada 2011, masyarakat India memiliki US$250 miliar atau sekitar 13% dari produk domestik bruto (PDB) yang disembunyikan di Swiss. Data Bank Dunia menunjukkan rasio pajak terhadap PDB India pada 2012 adalah 10,7%.

Adapun langkah ini merupakan perintah PM Modi agar dapat menemukan aset tersebunyi milik negaranya.

Dalam situsnya, Divisi Keuangan Internasional, Sekretariat Keuangan Negara Swiss mengemukakan proses pencarian black money belum mengalami perkembangan sejak pertemuan delegasi kedua negara pada Februari lalu.

“Namun Swiss berkomitmen membicarakan persoalan ini secara terbuka dengan India dalam ranah humum nasional dan internasional,” kata pihak Sekretarian Keuangan Swiss.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper