Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola REDD+ Indonesia mengatakan negara ini memegang peranan penting menurunkan emisi gas rumah kaca.
Deputi Bidang Tata Kelola dan Hubungan Kelembagaan Badan Pengelola REDD+ Nur Masripatin mengatakan masyarakat dunia mengingingkan Indonesia turut memulihkan hutan dengan mengikuti program REDD sebelum menjadi REDD+.
"Jumlah emisi gas rumah kaca [GRK] berada di negara berkembang. Sebelumnya untuk mitigasi penyimpanan karbon ditunjuk Papua Nugini dan Brasil yang berpotensi mengurangi emisi," kata Nur, di Bogor, Kamis (19/6/2014).
Dia memaparkan, Indonesia menargetkan menurunkan emisi antara 26-41% dengan pengawasan dari negara maju.
Menurutnya pula, negara maju harus memberikan laporan evaluasi bila tidak ingin mendapat sanksi.
Nur mengatakan Indonesia bersama negara lain yang menjalankan program REDD+ berkomitmen program tersebut menyentuh keterlibatan masyarakat dengan konsep ekonomi keberlanjutan.