Bisnis.com, SEMARANG--Tim pengendalian inflasi daerah Jawa Tengah berupaya mengoptimalkan pasar lelang untuk memperbaiki distribusi kebutuhan masyarakat dan pembenahan struktur pasar.
Sekretaris TPID Jateng Marlison Hakim memaparkan perannya untuk memonitor pasokan pangan, distribusi, dan pengendalian risiko perlu didukung forum koordinasi di setiap daerah.
"Mitigasi risiko inflasi masih perlu penguatan agar efektif dalam mengendalikan inflasi daerah," jelasnya, Kamis (12/6/2014).
Peran TPID dalam distribusi dan struktur pasar akan berjalan lancar ketika pasokan aman dan resi gudang dimanfaatkan dengan baik.
"Pasar lelang menjadi model distribusi yang baik karena dilakukan terbuka. Kebutuhan yang berlebih bisa diambil wilayah lain dan sebaliknya."
TPID Jateng saat ini baru terbentuk di 31 kabupaten/kota. Diharapkan setiak TPID itu terus melakukan koordinasi dan meningkatkan kerja sama antar daerah untuk mencukupi kebutuhan pasokan pangan.
Budi Trisnanto, Ketua Tim Asesmen Bank Indonesia Wilayah V mengatakan TPID Jateng perlu memperkuat monitoring cadangan pasokan, operasi pasar, hingga optimalisasi resi gudang.
Selain itu, laju inflasi daerah bisa ditekan ketika TPID mengupayakan penggunaan jalur kereta api untuk distribusi barang dan percepatan perbaikan jalur di Pantura.
"Ketika arus barang lancar di dukung proses distribusi yang baik, itu akan membantu stabilitas harga," ujarnya.
Menurutnya, hingga Mei 2014 inflasi di Jateng masih dipengaruhi kenaikah indeks harga pada komoditas bahan makanan serta transportasi dan komunikasi.
TPID Jateng Optimalkan Pasar Lelang
Tim pengendalian inflasi daerah Jawa Tengah berupaya mengoptimalkan pasar lelang untuk memperbaiki distribusi kebutuhan masyarakat dan pembenahan struktur pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium