Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan militer kelompok pemberontak bersenjata Sunni di Irak yang telah menguasai kota Mosul dan Tikrit.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan masyarakat internasional untuk bersatu dan mendukung pemerintah Irak untuk menghadapi tantangan keamanan serius. Dalam pernyataannya, PBB juga memprihatinkan persoalan kemanusiaan di sekitar wilayah Mosul.
Sedikitnya 500.000 terpaksa meninggalkan wilayah itu karena khawatir akan keselamatan mereka. Sebelumnya, perwakilan Unicef di Irak, Marzio Babille, mengatakan situasi di Mosul sangat mengkhawatirkan.
"Situasi sangat mengerikan dan kian memburuk. Kita harus membantu anak-anak yang kekurangan air bersih, makanan, dan minimnya perlindungan. Mereka tidak bisa menunggu, ujar Babille sebagaimana dikutip bbc.co.uk, Kamis (12/6/2014).
Perdana Menteri Irak Nouri Maliki berjanji akan melawan Kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL). Dia menyatakan akan melakukan tindakan hukum terhadap tentara yang melarikan diri atau yang menolak bertempur terhadap kelompok tersebut.
ISIS, yang juga dikenal sebagai ISIL, merupakan bagian dari kelompok jaringan Alqaeda. Mereka mengontrol sebagian besar wilayah di Suriah bagian timur dan Irak bagian barat dan tengah.