Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS IRAK: Gerilyawan Culik 49 Warga Turki di Kota Mosul

Gerilyawan menculik 49 personel ketika menguasai Konsulat Jenderal Turki di Kota Mosul, Ibu Kota Provinsi Nineveh di Irak Utara, kata satu pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Turki pada Rabu (11/6/2014).
Presiden Turki Abdullah Gul (ki-3), Perdana Menteri Tayyip Erdogan (ka) dan sejumlah pejabat bertemu di Istana Presiden di Ankara 11 Juni 2014. Turki memperingatkan pada Rabu pihaknya akan membalas jika ada 80 warga negaranya, termasuk tentara pasukan khusus, diplomat dan anak-anak, yang ditahan kelompok sempalan al Qaeda di Irak utara itu mengalami celaka. /reuters
Presiden Turki Abdullah Gul (ki-3), Perdana Menteri Tayyip Erdogan (ka) dan sejumlah pejabat bertemu di Istana Presiden di Ankara 11 Juni 2014. Turki memperingatkan pada Rabu pihaknya akan membalas jika ada 80 warga negaranya, termasuk tentara pasukan khusus, diplomat dan anak-anak, yang ditahan kelompok sempalan al Qaeda di Irak utara itu mengalami celaka. /reuters

Bisnis.com, ANKARA - Gerilyawan menculik 49 personel ketika menguasai Konsulat Jenderal Turki di Kota Mosul, Ibu Kota Provinsi Nineveh di Irak Utara, kata satu pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Turki pada Rabu (11/6/2014).

Pernyataan itu mengatakan satu kelompok penyerang bersenjata dari Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) menguasai konsulat tersebut, dan menculik 49 staf serta anggota keluarga mereka, termasuk konsul jenderal, kata Kementerian Luar Negeri Turki di dalam pernyataannya.

Kementerian tersebut juga mengatakan Ankara telah mengerahkan semua sarananya untuk memastikan kembalinya diplomat dan anggota keluarga mereka yang diculik, secara selamat.

Sementara itu, 31 warga negara Turki disandera oleh kelompok gerilyawan yang sama di satu pembangkit tenaga listrik di Wilayah Gyarah di Mosul, kata pernyataan tersebut. Ditambahkannya, upaya pertolongan saat ini sedang dilaksanakan.

Turki dengan keras mengutuk penculikan warga dan anggota misi diplomatiknya, kata pernyataan itu. Turki, katanya, menuntut pembebasan segera warga negara dan staf konsulatnya.

ISIL, yang secara umum dikenal sebagai Al Qaida di Irak, menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan Tikrit, ibu kota provinsi lain, masing-masing pada Selasa (10/6) dan Rabu, dalam bentrokan barunya dengan pasukan keamanan pemerintah.

Bentrokan berdarah yang berkecamuk terus antara gerilyawan dan pasukan keamanan pemerintah telah memperlihatkan situasi keamanan di negeri tersebut bertambah buruk.

Nineveh adalah provinsi dengan mayoritas warga adalah pemeluk Sunni dan Ibu Kotanya, Mosul, telah lama menjadi kubu bagi kelompok gerilyawan sejak serbuan pimpinan AS terhadap Irak pada 2003.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper