Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE Terima Proposal Google Soal Persaingan Usaha

Uni Eropa mempertahankan rencana perdamaian dengan Google Inc. kendati ada kekhawatiran dari Prancis dan Jerman terkait keamanan informasi para penggunanya.

Bisnis.com, BRUSSEL--Uni Eropa memertahankan rencana perdamaian dengan Google Inc. kendati ada kekhawatiran dari Prancis dan Jerman terkait keamanan informasi para penggunanya.

Bloomberg melaporkan Jumat (23/5), Komisioner Persaingan Usaha Uni Eropa (UE) Joaquin Almunia memandang proposal yang diserahkan Google cukup untuk mengakhiri penyelidikan yang telah berlangsung selama 3 tahun itu.

Hal itu disampaikan Almunia dalam suratnya pada Selasa (20/5) yang dibuka ke publik.

"Saya dapat memastikan Komisi Persaingan Usaha mengevaluasi proposal Google dengan netral dan objektif," tegasnya.

Berbagai perusahaan Jerman dan Prancis telah melayangkan keluhan kepada UE mengenai Google. Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, AS itu memang sedang diawasi ketat di Eropa terkait berbagai masalah.

Tidak hanya tentang kerahasiaan dan keamanan informasi pengguna, Google juga diduga memunyai masalah pajak.

Beberapa waktu lalu, Pengadilan UE menyatakan Google mesti menghapus tautan ke informasi pribadi seseorang apabila diminta oleh orang yang bersangkutan.

Pada 16 Mei, pemerintah Jerman dan Prancis sudah melayangkan surat keberatan atas perdamaian UE dengan Google. Namun, Almunia mengatakan pihaknya tidak menyelidiki masalah keamanan informasi dan pajak.

Terkait hal ini, juru bicara Google Al Verney menolak memberikan tanggapan.

Almunia juga mengungkapkan rencananya menolak keberatan dari pesaing Google, termasuk Microsoft Corp.

Menurutnya, masalah persaingan usaha tidak sehat sudah selesai dengan kemauan Google menampilkan tautan ke perusahaan lain. Kesepakatan ini bakal menghindarkan Google dari denda dan tuduhan diskriminasi.

Pemeriksaan terhadap Google telah berlangsung sejak 3 tahun lalu. Investigasi dilakukan karena UE menerima keluhan dari perusahaan sejenis.

Mereka meminta UE menyelidiki praktik bisnis Google karena adanya dugaan perusahaan itu mempromosikan layanan mesin pencarinya sendiri, seperti Google News dan Google Finance.

Selain itu, perusahaan yang berdiri pada 1998 itu dituding menjiplak review liburan dan restoran yang dipublikasikan situs pesaing, serta melakukan perjanjian dengan situs dan pengembang software untuk menghindari kompetisi di industri periklanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper