Bisnis.com, JAKARTA-- Plan International Indonesia mendorong terbentuknya perlindungan anak yang berbasis masyarakat, untuk mendeteksi secara dini bila terjadi kekerasan dan kejahatan seksual pada anak.
Organisasi kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak itu, mempromosikan konsep mekanisme perlindungan anak berbasis masyarakat (Community Base Child Protection). Pasalnya, perlindungan anak tidak bisa hanya mengandalkan aspek penanganan kasus dan rehabilitasi korban.
Nono Sumarsono, Kepala Program Plan International Indonesia, mengatakan dengan berfokus pada perlindungan anak berbasis komunitas, upaya perlindungan anak dilakukan dengan membangun mekanisme lokal. Tujuannya menciptakan jaringan dan lingkungan yang protektif.
Dia menuturkan belakangan ini kasus kekerasan pada anak, memperlihatkan ketidakhadiran keluarga, masyarakat dan negara dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan.
"Jika mekanisme perlindungan anak di level keluarga dan masyarakat bisa berjalan, maka berbagai kejadian seperti kasus Emon di Sukabumi, bisa diantisipasi atau diminimalisir," ungkap Nono dalam siaran pers, Rabu (21/5/2014).
Dia menjelaskan Plan Internasional Indonesia juga mendorong pemerintah untuk merevisi Undang-Undang Perlindungan Anak. “Kami mendorong pemerintah dan masyarakat membangun mekanisme perlindungan anak secara lebih komprehensif, dan menekankan pada aspek pencegahan,” katanya.
Plan Internasional Indonesia adalah organisasi internasional nonprofit berfokus pada pengembangan masyarakat dan kemanusiaan, khususnya anak. “Namun, tidak berafiliasi dengan pemerintah, sistem politik, ataupun agama tertentu,” ungkapnya.