Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang FLPP Jateng Keluhkan Pasokan Listrik

Pengembang rumah sederhana di Jawa Tengah mengeluhkan opsi kerjasama pembangunan trafo yang ditawarkan PT PLN agar perumahan segera mendapat pasokan listrik.n
Pasokan listrik. Dikeluhkan oleh pengembang FLPP Jateng/Bisnis
Pasokan listrik. Dikeluhkan oleh pengembang FLPP Jateng/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG--Pengembang rumah sederhana di Jawa Tengah mengeluhkan opsi kerjasama pembangunan trafo yang ditawarkan PT PLN agar perumahan segera mendapat pasokan listrik.
 
Dibya K. Hidayat, Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia wilayah Jateng bidang Promosi, Publikasi, dan Kehumasan, menuturkan selain masalah lahan, pembangunan FLPP kerap terhambat terbatasnya pasokan listrik dari PLN. Bahkan, pengembang diminta turut berpartisipasi dengan membangun trafo sendiri.
 
Andi Kurniawan, Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jateng bidang Rumah Sederhana, mengatakan sulitnya mendapat pasokan listrik dialami oleh beberapa pengembang rumah sederhana di Semarang.
 
"Bangun trafo itu relatif mahal, otomatis akan menambah biaya pembangunan rumah FLPP, padahal kita dibatasi harga jual tertinggi Rp118 juta/unit," ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/5).
 
Apabila pengembang FLPP harus membangun trafo secara mandiri, lanjutnya, nilai investasi membengkak dan biaya pembangunan rumah sederhana akan bertambah sekitar Rp3 juta-5 juta/unit.
 
"Kalau biaya produksi naik, nanti susah jualnya. Berbeda dengan rumah menengah atas yang cost-nya bisa ditransfer ke konsumen dengan menaikkan harga," tutur Andi.
 
REI Jateng berharap PLN segera merealisasikan program pengadaan trafo dan penyambungan baru bagi perumahan rakyat yang menjadi kewajiban perseroan. Hal tersebut bisa meringankan biaya investasi pengembang dan meningkatkan ketersediaan rumah murah bagi masyarakat. 
 
"Kita harap program penyediaan listrik bagi pembangunan rumah rakyat bisa segera teralisir. Tahun lalu itu prosesnya cepat kok dan kita sangat respect dengan kinerja PLN. Entah kenapa sekarang terhambat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper