Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENGKETA PATEN: Apple dan Motorola Sepakat 'Gencatan Senjata'

Apple dan Motorola akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan persetujuan untuk mengabaikan semua klaim pelanggaran paten terhadap satu sama.
Pada kasus Motorola vs Apple, gugatan pertama dilayangkan pada 2010 sebagai serangan pre-emptive. /bisnis.com
Pada kasus Motorola vs Apple, gugatan pertama dilayangkan pada 2010 sebagai serangan pre-emptive. /bisnis.com

Bisnis.com, SAN FRANSISCO - Apple dan Motorola akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan persetujuan untuk mengabaikan semua klaim pelanggaran paten terhadap satu sama.

Apple dan induk perusahaan Motorola, Google, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa Apple dan Google juga telah sepakat untuk bekerja sama dalam beberapa bidang reformasi paten. Hanya saja, kesepakatan tersebut tidak termasuk soal lisensi silang.

Apple dan berbagai pembuat handset Android telah melancarkan pertempuran pelanggaran paten terhadap satu sama lain di seluruh dunia.

Apple menuduh perusahaan seperti Samsung melanggar fitur iPhone dan iPad, sedangkan perusahaan itu telah membantah bahwa Google menciptakan teknologi pertama dan menuding Apple telah melanggar hak paten mereka.

Untuk Apple, pertarungan terhadap vendor Android lebih dari sekadar uang. Apa yang benar-benar dipertaruhkan adalah pasar untuk perangkat mobile. Pasalnya, Apple sekarang mendapatkan dua-pertiga dari penjualan dari iPhone dan iPad; Android telah melampaui iOS sebagai sistem operasi mobile yang paling populer di dunia; dan keduanya ingin mendominasi pasar.

Apple dan berbagai saingan handset, seperti HTC dan Nokia, telah mencapai zona nyaman selama beberapa tahun terakhir. Namun, kasus tertinggi -Apple vs Samsung terus berjalan melalui proses peradilan.

Seorang juri di San Jose, California, awal Mei ini memutuskan bahwa kedua perusahaan melanggar beberapa paten masing-masing. Pada saat yang sama, Apple, Google, Samsung dan berbagai perusahaan lainnya terus menangkis tuntutan hukum dari apa yang disebut troll paten.

Entitas tersebut menunggu perusahaan lain untuk mengembangkan produk yang diduga melanggar kekayaan intelektual mereka.

Perusahaan yang bersalah sering memilih untuk lisensi paten, tapi mereka yang gagal untuk melakukannya biasanya menghadapi gugatan berlarut-larut. Apple dan Google adalah dua target terbesar untuk tuntutan hukum.

Pada 2013, Apple dinobatkan sebagai terdakwa dalam 59 kasus baru sementara itu Google bercokol di 39 kasus.

Kini, Apple dan Google cenderung untuk bekerja sama dalam mendorong reformasi paten untuk membatasi ruang lingkup troll paten.

Khusus pada kasus Motorola vs Apple, gugatan pertama dilayangkan pada 2010 sebagai serangan pre-emptive. Sasarannya 2,25% dari seluruh penjualan bersih pada iOS produk Apple yang menggunakan paten standar industri penting.

Apple kemudian mengajukan gugatan terhadap Motorola Mobility pada Maret 2011. Sedangkan Apple dituduh Motorola mencari pembayaran royalti berlebihan untuk paten yang mencakup video streaming dan teknologi Wi-Fi.

Selama proses hukum, banyak klaim Motorola yang tidak dapat diterima sehingga perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang lemah.

Seorang hakim pengadilan distrik pada Juni 2012 membuang seluruh kasus Apple vs Motorola. Dia mengatakan perusahaan tidak mampu membuktikan kerusakan.

Dia juga memerintahkan kedua perusahaan tidak saling menuntut balik. Namun, pengadilan banding pada akhir April menghidupkan kembali kasus ini dan memutuskan sidang bisa dilanjutkan.

Putusan belum ada, tetapi sudah mencuat kasus Apple vs Samsung sehingga kedua perusahaan (Apple dan Motorola) mendapatkan waktu ekstra untuk mengatasi salah satu paten tertentu pada masalah di kedua pihak.

Sejak kasus Apple vs Motorola setelan dimulai, Google mencapai kesepakatan untuk menjual Motorola ke pembuat PC China, Lenovo dengan nilai US$2,9 miliar.

Penjualan tersebut akan memberikan kontribusi terhadap keputusan Apple untuk menyelesaikan kasus ini sekarang.John Quinn, pengacara yang mewakili perusahaan Samsung, Google dan Motorola memprediksi Apple akan segera mengakhiri tuntutan hukum pelanggaran paten karena Apple belum bisa menggeser permintaan pasar terhadap perangkat lunak Android.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper