Bisnis.com, HELSINKI – Perdana Menteri Finlandia, Jutta Urpilainen digulingkan dari kursi jabatannya Jumat (9/5) akibat partainya melawan keinginan serikat buruh untuk melakukan advokasi yang menuntut stimulus. Serikat Buruh bersikeras bahwa kebijakan Urpilainen selama ini justru melumpuhkan aktivitas bisnis.
Kepala Serikat Buruh, Anttie Rinne berhasil meyakinkan 257 anggota partai untuk melawan Urpilainen pada kongres yang dilakukan pada Jumat lalu. Urpilainen menyampaikan, ia akan mengundurkan diri sebagai menteri keuangan.
Para pendukung Rinne kecewa dengan kebijakan penghematan negara, yang justru dinilai berdampak pada menurunnya aktivitas bisnis di Finlandia. Industri kertas Nokia Oyj misalnya, mengalami penurunan dalam proses produksi.
“Masyarakat Finlandia dan Eropa harus kembali meraih target keterpenuhan tenaga kerja. Kebijakan ekonomi harus menargetkan penguatan pertumbuhan dan membangun kepercayaan diri di masa yang akan datang. Kuncinya adalah investasi, yang akan membangun fondasi untuk percepatan pertumbuhan,” kata Rinne di Helsinki, Jumat (9/5).
Ekonomi Finlandia telah mengalami kontraksi selama 3 tahun terakhir, dengan tingkat pengangguran menanjak sebesar 9,5% per Maret lalu. Produksi industri anjlok 17 bulan berturut-turut hingga Maret lalu.
“Pihak Serikat Buruh sempat merasa suara mereka tidak didengar,” kata peneliti University of Turku, Ville Pitkaenen.
Pasca mundurnya Urpilainen, Perdana Menteri Finladia, Jyrki Katainen mengaku kehilangan salah seorang menteri terbaiknya di pemerintahan. Adapun Rinne merupakan seorang pengacara yang tidak memiliki latar belakang seorang anggota parlemen maupun seorang menteri.