Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENGKETA HASIL PILEG 2014: MK & Parpol Dinilai Akan Lebih Banyak Berkompromi

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi), Jerry Sumampow meyakini MK akan kewalahan menerima setiap laporan sengketa pemilu yang akan diajukan oleh partai politik peserta pemilu 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil rekapitulasi suara nasional pemilu legislatif yang telah ditetapkan dan diumumkan oleh KPU tadi malam (9/5/2014) menyisakan pro dan kontra. 

Banyak pelanggaran pemilu yang terjadi di daerah-daerah, namun KPU terkesan mengesampingkan pelanggaran itu dan melemparkan masalah sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi), Jerry Sumampow meyakini MK akan kewalahan menerima setiap laporan sengketa pemilu yang akan diajukan oleh partai politik peserta pemilu 2014. 

Hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi pelanggaran berikutnya, seperti adanya kompromi antara MK dengan parpol yang melapor. 

"Ketika suara sudah ditetapkan ya selesai, nanti dibawa ke MK. Lalu, MK pun akan kewalahan karena bergelut dengan waktu. Hanya ada 9 hakim dan jadi 3 panel. Jadinya akan lahir kompromi," ujarnya, Sabtu (10/5/2014).

Menurut Jerry, penyebab terjadinya sengketa adalah karena KPU daerah tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dan menyerahkan semua persoalan  ke KPU Pusat. 

Dia berpendapat pemilu berikutnya harus lebih disederhanakan agar tidak terjadi banyak permasalahan seperti pemilu tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper