Bisnis.com, BANJARMASIN - Dewan Masjid Indonesia bakal memperbaiki 100 ribu alat pengeras suara yang kini dimanfaatkan oleh masjid di Pulau Jawa dan sekitarnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, saat ini sekitar 70% dari 250 ribu masjid di Indonesia alat pengeras suaranya kurang berfungsi dengan baik.
"Tidak sedikit pengeras suara di masjid sering mendengung, apalagi di masjid yang baru dibangun dengan lantai marmer dan dinding kaca, maka suara pengerasnya sering memantul," katanya.
Kondisi tersebut, paparnya, membuat isi ceramah maupun kutbah Jumat yang disampaikan penceramah, tidak bisa didengar jamaah dengan baik, bahkan berdasarkan survei, akibat kondisi pengeras suara yang tidak baik, isi ceramah para ulama di masjid hanya bisa diserap sekitar 20% jamaah.
"Kondisi itu membuat fungsi masjid untuk berdakwah tidak bisa maksimal, sehingga wajar bila banyak jamaah pada saat kutbah Jumat tertidur".
JK bahkan mengibaratkan, orang yang naik angkot dengan sopir ugal-ugalan, lebih baik dibanding orang yang mendengarkan khutbah di masjid dengan pengeras suara yang tidak baik.
Perumpamaan itu membuat beberapa undangan mengernyutkan dahi dan terkesan bertanya-tanya apa maksudnya, namun setelah dijelaskan seluruh undangan tertawa serentak.
"Kalau orang naik angkot dengan sopir yang ugal-ugalan, sepanjang jalan akan mengucapkan kalimat astagfirullah atau berzikir secara terus-menerus. Tapi kalau orang mendengarkan khutbah Jumat dengan pengeras suara yang tidak baik, maka orang akan tidur, dan tidak mendapatkan pahala Jumat," katanya.
Selain memperbaiki pengeras suara, DMI juga telah menyiapkan 100 mobil operasional masjid yang diharapkan mampu membantu pelaksanaan kegiatan masjid.
JK berharap, fungsi masjid nantinya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat untuk tumbuhnya perekonomian masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya memakmurkan masjid, tetapi masjid juga sebagai tempat yang mampu memakmurkan para jamaahnya melalui berbagai kegiatan ekonomi yang dibentuk.
Menurut JK, DMI juga akan memberikan surat imbauan kepada pengurus masjid, agar suara adzan dan ceramah agama melalui alat pengeras suara jangan sampai mengganggu kenyamanan orang-orang yang ada di sekitar masjid, terutama untuk kalangan non-muslim.
Pada kesempatan tersebut, JK melantik Gusti Rusdi Effendi AR sebagai ketua Dewan Masjid Indoenesia Kalimantan Selatan.