Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI Kunjungi NTT, Warga Tak Tahu Sebagai Gubernur DKI atau Capres

Di balik kemeriahan penyambutan Jokowi di NTT ada juga warga yang tidak mengetahui apakah kehadiran Jokowi itu dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta atau sebagai calon presiden.
Jokowi/Antara
Jokowi/Antara

Bisnis.com, KUPANG -- Kehadiran Joko Widodo ke Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) disambut warga bagai menerima kehadiran artis. Warga dan PNS Pemprov NTT antusias menyambut kehadirannya.

Namun, di balik kemeriahan penyambutan Jokowi di NTT ada juga warga yang tidak mengetahui apakah kehadiran Jokowi itu dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta atau sebagai calon presiden.

Sejak pagi, Jokowi blusukan ke beberapa pasar dan rumah pemotongan hewan (RPH) dimulai dari pasar Oeba dan pasar Inpres di Kota Kupang.

Selanjutnya, Jokowi ke Kupang Timur untuk untuk melihat lokasi pengembangbiakan, penggemukan sapi potong di PT Bumitirta Oesao Kupang.

Yanse, warga Oesao mengatakan sengaja ingin bertemu Jokowi untuk foto menggunakan gadgetnya. Dia tidak tahu acara kehadiran Jokowi apakah sebagai Gubernur atau capres.

"Pokoknya saya dukung Pak Jokowi jadi Presiden, saya ada lima mobil ditempel stiker Jokowi, mobil punya saudara juga ditempel," katanya di peternakan Oesao Kupang Timur, Selasa (29/4/2014).

Setelah itu, Jokowi ke peternakan Ponain untuk melakukan penandatanganan MoU antara DKI dengan NTT. Di sana Jokowi disambut warga dan mengenakan kain Timor Amarasi Pou dan selendang Amarasi Destar.

Menurut pembawa acara, penyematan kain di kepala dan destar merupakan pertanda bahwa Jokowi diterima sebagai bagian keluarga.

"Penyematan sarung amaras dan destar artinya diterima sebagai bagian keluarga Amaras. Fiosofinya kamu adalah saya dan saya adalah kamu," ucap pembawa acara.

Usai penandatanganan MoU, Jokowi makan siang di Rumah Makan Grand Mutiara Kota Kupang. Di sana ratusan PNS melakukan tatap muka dengan Jokowi dan foto bersama.

Saking banyaknya pegawai yang ingin foto, situasi menjadi tidak kondusif sehingga terjadi kerumunan besar. Akhirnya Jokowi memilih untuk mendatangi satu per satu pegawai yang duduk di round table. Meski demikian, pegawai tetap sulit diatur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper