Bisnis.com, JAKARTA - Kekerasan antarindividu merupakan bencana di seluruh dunia, dan sering terjadi dalam organisasi dan komunitas. Untuk mengatasi masalah tersebut Palang Merah Indonesia (PMI) melaksanakan Lokalatih Promosi 10 Langkah Budaya Anti Kekerasan.
Lokalatih Promosi 10 Langkah Budaya Anti Kekerasan inim kata Ori Andari, Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri Pengurus PMI Pusat, sebagai salah satu tindakan untuk mencegah, mengurangi, memitigasi, dan menanggapi tindak kekerasan antar individu-fisik, seksual, emaosional, dan penelantaran.
“Selama ini banyak ditemui kasus kekerasan yang menjadi korban adalah wanita dan anak-anak. Hal tersebut mendorong PMI melakukan langkah nyata untuk menciptakan budaya anti kekerasan, terutama perlindungan anak,” ujar Ori seperti dikutip dari rilis PMI Pusat, Senin (14/4/14).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 70 orang peserta dari 35 kabupaten-kota di Jawa Tengah, yang terdiri dari unsur pengurus dan staf PMI se Jawa Tengah di Pusdiklat PMI Jawa Tengah, Semarang, Minggu malam (13/4/14).
Kesepuluh langkah itu adalah
- Memahami masalah
- Mengenali kerentanan & resilensi/kelenturan orang
- Mendefinisikan instrumen perlindungan
- Membentuk tim pencegahan
- Melakukan evaluasi risiko
- Mengembangkan kebijakan & prosedur
- Mendidik orang dewasa, pemuda & anak-anak
- Menanggapi pengungkapan kekerasan
- Menghadapi tantangan
- Mempertahankan lingkungan yang aman.
Ori berharap budaya anti kekerasan ini menjadi suatu code of condac (aturan bertindak) dalam kehidupan bermasyarakat. “Anak-anak merupakan penerus bangsa memerlukan perlindungan, sehingga perlu dipersiapkan karakter dan pendidikannya, agar cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat tercapai,” ungkapnya.
Pembukaan acara tersebut dihadiri pula oleh Perwakilan IFRC (International Federation of Red Cross and Red Cressent Societies), Canadian Red Cross (palang Merah Kanada) dan Australian Red Cross (Palang Merah Australia).
“Melalui lokalatih ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk bertukar pengalaman, dan menciptakan budaya anti kekerasan,” tambah Judi Fairholm, staf IFRC Kantor Perwakilan Indonesia.
Ketua PMI Jawa Tengah Sasongko Tedjo mengungkapkan bahwa PMI telah mencanangkan tahun ini merupakan tahun kualitas, dan memiliki kegiatan yang sangat luas.
“jadi tidak hanya mengurusi donor darah, tapi juga peduli dan aktif melakukan kegiatan sosial kemanusiaan, termasuk promosi anti kekerasan,” ungkap Sasongko.