Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU LEGISLATIF 2014: PDI-P Bantah Pencapresan Jokowi 'Kagak Ngefek'

Pemenang pemilu legislatif 2014 PDI-Perjuangan membantah pencapresan Joko Widodo (Jokowi) tidak berhasil mendongkrak elektabilitas partai dalam pemilu 9 April 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemenang pemilu legislatif 2014 PDI-Perjuangan membantah pencapresan Joko Widodo (Jokowi) tidak berhasil mendongkrak elektabilitas partai dalam pemilu 9 April 2014.Ketua DPP PDI-Perjuangan Rokhmin Dahuri menyebutkan ada dua faktor yakni faktor internal dan eksternal yang diduga menjadi penyebab perolehan suara PDI-P meleset dari perkiraan dan gagal mencapai target 27% dukungan."Faktor internal ditengarai disebabkan karena beberapa caleg yang kurang maksimal dalam bekerja dan melakukan sosialisasi," kata Rokhmin, Jumat (11/4/2014).Selain itu, Rokhmin mengungkapkan pihaknya mendapat kabar terkait terpecahnya kader internal PDIP yang terbagi menjadi 2 kubu yaitu kubu yang pro terhadap pencapresan Jokowi dan kubu yang menolak pencapresan Jokowi."Isu kalau internal PDIP sudah tidak solid itu tidak benar, semua anggota PDIP menghargai keputusan ketua umum partai [Megawati Soekarnoputri] untuk memberikan mandat kepada Jokowi sebagai capres," ujarnya.Adapun, yang menjadi faktor eksternal adalah PDI-P mendapat laporan mengenai adanya praktik kecurangan selama proses pemungutan dan penghitungan suara. "Kami berharap pihak penyelenggara pemilu bisa segera mengatasi ini," katanya.Seperti diketahui, PDI-P menempati posisi teratas pada hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei nasional. Hasil hitung cepat Center for Strategis and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network menunjukkan PDI-P memperoleh suara sebesar 18,90%, disusul di posisi kedua ada Partai Golkar dengan jumlah suara 14,30% dan di posisi ketiga ada Partai Gerindra dengan 11,80% dukungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper