Bisnis . com, JAKARTA--Pesawat Kepresidenan RI akan lebih banyak dinikmati oleh presiden yang baru. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya akan 2–3 kali berpergian dengan pesawat bernilai Rp847 miliar tersebut di sisa masa jabatannya.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan presiden yang terpilih pada pemilu tahun ini akan menikmati kemudahan perjalanan menggunakan pesawat kepresidenan.
Pengadaan pesawat itu, jelasnya, akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi perjalanan tugas dan kenegaraan presiden selama 5–10 tahun periode kepemimpinannya.
“Utamanya tentu [buat] presiden terpilih yang akan lebih banyak menggunakan, kalau presiden yang sekarang paling tinggal 2–3 kali lagi masih sempat menggunakan,” kata Sudi di Lanud TNI-AU Halim Perdanakusuma, Kamis (10/4/2014).
Presiden SBY akan menuntaskan masa jabatannya pada Oktober 2014. Saat ini, tokoh yang telah secara resmi dicalonkan untuk bertarung dalam pemilu menggantikan SBY adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie.
Sudi mengatakan perjalanan kepresidenan menggunakan pesawat milik sendiri bisa menghemat anggaran perjalanan Rp114 miliar yang biasanya dihabiskan untuk menyewa pesawat komersil.
Dia menambahkan perjalanan dengan pesawat milik sendiri tidak akan mengganggu kegiatan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), perusahaan yang selama ini melayani perjalanan presiden.
“Selama ini perusahaan penerbangan harus mengatur ulang jadwal penerbangan apabila ada tugas kenegaraan yang mengharuskan presiden menggunakan pesawat,” katanya.
Pesawat kepresidenan, lanjut Mensesneg, juga bisa menjadi kebanggaan bangsa atas capaian perekonomian Indonesia yang memungkinkan penganggaran pengadaan pesawat khusus presiden.
Pesawat Kepresidenan RI merupakan pesawat jenis Boeing 737-800 Business Jet 2 Green yang pengadaannya menghabiskan anggaran total Rp847 miliar selama 4 tahun.
Kemampuan tempuh maksimal pesawat itu mencapai 8.566 kilometer, berketinggian maksimal 41.000 kaki, dengan kecepatan jelajah tercepat 0,785 mach.