Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Banjir, Serapan Beras Bulog Jateng Turun

Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah telah menyerap 65.000 ton beras sepanjang kuartal I/2014, sehingga stok mencapai 195.000 ton dan cukup hingga September 2014.
Bisnis.com, SEMARANG--Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah telah menyerap 65.000 ton beras sepanjang kuartal I/2014, sehingga stok mencapai 195.000 ton dan cukup hingga September 2014. 
 
Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono mengatakan 65.000 ton merupakan akumulasi dari enam Subdivre Bulog Jateng.
 
Penyerapan tertinggi terjadi di Subdivre Pati sebanyak 16.000 ton, disusul Surakarta 12.000 ton, Banyumas 11.000 ton, dan Kedu 7.000 ton.
 
"Serapan kuartal I/2014 ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Karena banjir, produksi terganggu, panen bergeser dua bulan," ujarnya, Jumat (4/4/2014). 
 
Damin menuturkan selain banjir yang menggenangi sekitar 45.000 ha lahan sawah di Jateng, gangguan produksi beras juga datang dari serangan hama wereng, tikus, kresek, dan hama penggerek batang. Akibatnya, rendeman beras produksi petani merosot. 
 
"Januari-Februari kami hanya serap 200-700 ton/hari. Maret mulai meningkat 1.000-2.000 ton/hari, total 45.000 ton," katanya.
 
Sesuai Inpres No.3/2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, lanjutnya, Bulog menyerap gabah kering panen seharga Rp3.300/Kg di level petani dan Rp3.350/Kg di penggilingan.
 
Sedangkan harga beras dengan kadar air maksimum 14% dibeli dengan harga Rp6.600/Kg. 
 
Dengan serapan 65.000 ton pada kuartal I/2014, stok beras di 43 gudang Bulog Divre Jateng mencapai 195.000 ton. Cadangan tersebut cukup untuk penyaluran beras miskin hingga September 2014. 
 
"Tahun ini target kami 780.000 ton. Sampai kuartal I/2014 baru 8,3%, tapi kami optimistis bisa capai target karena panen raya kan belum, serapan juga naik terus April ini," tuturnya. 
 
Dalam dua hari pertama April, Bulog telah menyerap 11.000 ton beras atau lebih dari 5.000 ton/hari. Dengan demikian, serapan beras pada April diproyeksi mampu mencapai 100.000 ton. 
 
Sesuai siklus panen, puncak penyerapan beras Bulog diperkirakan terjadi pada April-Mei 2014.
 
Pada periode tersebut 45.000 ha sawah yang sempat terendam banjir juga akan panen dan diperkirakan menghasilkan sekitar 135.000 ton beras. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper