Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kesibukan, tidak membuat Shana lupa dengan hobinya bermusik. Sejak duduk di kelas 5 sekolah dasar, Shana sudah berkenalan dengan alat gesek, biola. Instrumen ini membawanya membentuk grup band indie bernama Fat Hormone beraliran punk rock saat sekolah menengah atas. Band yang didirikannya itu, telah mengeluarkan album yang terjual hingga 500 copy.
Dia juga sempat bermain dengan ITB Student Orkestra dan menjadi Concert Master di orkestra tersebut. Tak berhenti di situ, Shana pun pernah mencicipi bermain dengan biolanya di JMWO general Assembly National Youth Orchestra. Menurutnya, bermain musik sangat membantu dan mendukung pekerjaannya sekarang. “Seperti bermusik, bekerja itu juga memiliki harmoni, tidak bisa berdiri satu persatu tetapi harus berpadu untuk menciptakan suara yang indah,” katanya.
Shana mengatakan Indonesia yang memiliki kekayaan gas ini seharusnya bisa memiliki tata niaga gas yang baik. Sekarang, imbuhnya, seharusnya merupakan masa yang bisa mengedepankan kolaborasi sehingga pekerjaan seberat apapun bisa dikerjakan secara efektif.
Penggemar aktor Danzel Washington ini mengatakan untuk mendukung kesinambungan tersebut perusahaannya ingin bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari dalam dan luar negeri.
Meski demikian, di mata teman-temannya, termasuk di Asosiasi Pengusaha CNG Indonesia (APCNGI) Shana tidak terlihat seperti direktur sebuah perusahaan, tetapi lebih seperti volunteer LSM karena selalu mengusung isu-isu lingkungan.
“Banyak yang bilang apa yang saya kerjakan ini hanya mendapat keuntungan yang kecil, tapi itu tidak masalah. Saya punya prinsip: lakukan yang terbaik, Tuhan yang menentukan,” katanya.
Meski bergelut dengan bisnis CNG, Sekretaris Jenderal APCNGI perempuan pertama ini awalnya justru bercita-cita menjadi seorang astronot, bukan menjadi pengusaha. Selain itu, dia mengatakan jika berkesempatan untuk kuliah lagi, maka dia akan memilih jurusan ekonomi hijau dan ekonomi berkelanjutan. “Tapi, saya juga tidak menolak kalau mendapat beasiswa S2 untuk membuat film,” ujarnya sambil tertawa.
Nama | Shana Fatina Sukarsono |
Tanggal lahir | 26 Oktober 1986 |
Pendidikan | Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (2004-2009) |
Pengalaman Kerja | CEO dan Founder PT Tinamitra Mandiri (2010 – sekarang) |
General Manager dan manajer proyek program gas PT Intermega Sabaku Indonesia (2010 – sekarang) | |
Manajer Pengembangan Bisnis PT Sembilan Matahari (2009 – 2010) | |
Asistent of Special Business Unit Manager Division Indah Water Konsortium SDN Berhad, Malaysia (Juni –Agustus 2005) | |
Prestasi | KAIST Green Business Contest dari KAIST University (2012) |
Make a Difference Award 2012 dari Hong Kong Institute of Contemporary Culture (2012) | |
Arthur Guiness Fund and British Council – Community Entrepreneur Chalenge Wave II (2011) | |
LQRA and British Council – E-Idea Competition (2011) |