Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NYEPI 2014: Ritual Tawur Agung Kesanga Mulai Digelar

Umat Hindu Dharma di Bali, Ahad (30/3/2014), melaksanakan Tawur Agung Kesanga, sehari menjelang perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1936 yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga rumah tangga yang berakhir pada sore hari.

Bisnis.com, DENPASAR - Umat Hindu Dharma di Bali, Ahad (30/3/2014), melaksanakan Tawur Agung Kesanga, sehari menjelang perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1936 yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga rumah tangga yang berakhir pada sore hari.

"Kegiatan untuk tingkat Provinsi Bali dipusatkan di Penataran Agung Pura Besakih, kemudian dilanjutkan pada tingkat kabupaten/kota, kecamatan, desa adat dan berakhir pada tingkatan rumah tangga," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Dr I Gusti Ngurah Sudiana.

Ia mengatakan, kegiatan ritual yang dilakukan secara serentak pada 1.480 desa adat (pekraman) di Pulau Dewata itu bertujuan untuk menyucikan alam semesta dan isinya serta meningkatkan hubungan dan keharmonisan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana).

Sesuai pedoman yang dikeluarkan majelis tertinggi umat Hindu kepada seluruh desa pekraman (adat), tawur kesanga yang diakhiri dengan mengadakan persembahyangan bersama itu dilakukan sesuai dengan tingkatan masing-masing.

Untuk Tawur Kesanga yang dipusatkan di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali timur masing-masing kecamatan mengirim utusan untuk mencari air suci (tirta) guna selanjutnya dibagikan kepada seluruh umat di wilayahnya masing-masing.

Untuk tingkat kabupaten melaksanakan kegiatan serupa dengan kelengkapannya mengambil lokasi di Kawasan Catus Pata (perempatan Agung) pada tengah hari sekitar pukul 12.00 Wita.

Sementara tingkat kecamatan menggunakan upakara Caru Panca Sanak, dilanjutkan di tingkat desa dengan menggunakan upakara Caru Panca Sata, serta di tingkat banjar menggunakan upakara Caru Eka Sata.

Kegiatan berakhir pada tingkatan rumah tangga pada sore hari dengan menggunakan banten pejati, Sakasidan dan segehan agung cacahan 11/33 tanding.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan ritual Pengrupukan yang diwarnai dengan arak-arakan ogoh-ogoh (boneka ukuran besar) oleh anak-anak muda.

Arakan ogoh-ogoh dilakukan hampir di setiap desa pekraman di delapan kabupaten dan satu kota di Bali dan keesokan harinya melaksanakan ibadah tapa brata penyepian.(ant/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper