Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat MH370 Hilang, Warga China 'Boikot' Pariwisata Malaysia, Saatnya Beralih ke Indonesia?

Ancaman boikot warga China terhadap pariwisata Malaysia terkait musibah hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bisa berdampak serius bagi perkembangan industri jasa yang jadi unggulan Negeri Jiran itu.
Pesawat Malaysia Airlines/Jibi
Pesawat Malaysia Airlines/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Ancaman boikot warga China terhadap pariwisata Malaysia terkait musibah hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bisa berdampak serius bagi perkembangan industri jasa yang jadi unggulan Negeri Jiran itu.

Paling tidak, Malaysia terancam tidak bisa memenuhi target kunjungan sebanyak 28 juta pada 2014. 

"Berkurangnya kunjungan warga China akan mengancam target kunjungan wisata Malaysia, kendati tidak akan mempengaruhi dampak ekonomi makro. Turis China memberikan kontribusi sekitar 12% dan menyumbang 0,4% produk domestik bruto," ujar analisa tertulis Bank of America Merril Lynch, seperti dikutip BBC.
 
Pada tahun ini Malaysia menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 28 juta dengan devisa 76 miliar Ringgit (sekitar US$23 miliar).
 
Sejumlah biro perjalanan wisata China membatalkan kunjungan grup ke Malaysia dan menghentikan promosi tiket murah ke Malaysia karena takut dengan amarah dan kekewaan warga China terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
 
“Insiden Malaysia Airlines menyangkut sentimen nasional. Jika kita melawan tren, saya khawatir akan bernada provokatif," ujar agen perjalanan bernama belakang Xu.
 
Berdasarkan jajak pendapat online Sina Weibo, Twitter versi China, sebesar 77,5% dari sekitar 21.000 responden menyatakan ketidakjelasan nasib MH370 akan mempengaruhi keputusan untuk berkunjung ke Malaysia.
 
Dalam perkembangan lainb, Menteri Pariwisata Nazri Aziz, Senin (24/3) menegaskan promosi dan road show Visit Malaysia Year di China disetop hingga kasus hilangnya pesawat dan kontroversi pesawat Malaysia Airlines MH370 berakhir.

Paling tidak dari 11 biro perjalanan wisata China yang dimintai keterangan oleh Reuters menjelaskan bahwa booking paket wisata antara China dan Malaysia turun, banyak warga China menunda perjalanan, sebagai buntut kemarahan keluarga korban karena lambannya informasi dari Pemerintah China.  
 
“Kami biasanya mendapatkan 30 hingga 40 pelanggan per bulan untuk tur grup ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun, kini tidak satu pun orang yang melakukan pesanan untuk paket wisata itu," ujar seorang pengelola agen perjalanan khusus Asia Tenggara dengan nama belakang Chen kepada Reuters.
 
Chen dari Comfort Travel di bagian selatan Kota Guangzhou menjelaskan turis kini tak lagi mempertimbangkan untuk pergi ke Malaysia.

"Banyak warga China kini punya kesan negatif terhadap Malaysia," tegasnya.

Di Beijing, keluarga korban pesawat melampiaskan amarahnya pada Selasa (25/3) di luar Kedutaan Besar Malaysia atas kelambanan infromasi dari Pemerintah Malaysia.

Pesawat MH370 berpenumpang 239 orang hilang dari pantauan radar pada Sabtu (8/3) sekitar sejam setelah lepas landas. Sebagian besar penumpang adalah warga China.
 
“Pemerintah Malaysia dianggap menunda pemberitaan dan publikasi soal hilangnya pesawat itu. Kami harus menghukum sikap yang tidak bertanggung jawab ini dan memboikot pariwisata Malaysia,'' ujar seorang pengguna Sina Weibo, Twitter versi China.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper