Bisnis.com, JAKARTA - Jepang berencana menggelontorkan US$21 miliar untuk fasilitas pemrosesan nuklir, sehingga memicu kekhawatiran di China bahwa hasil dari fasilitas itu bisa digunakan untuk membuat bom atom.Seperti dilansir dari Bloomberg, masalah ini akan menjadi salah satu poin penting yang akan dibahas dalam konferensi tingkat tinggi keamanan nuklir di Den Haag, Belanda yang dimulai 24 Maret 2014. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan menghadiri pertemuan penting tersebut. "Jepang telah menimbun uranium dan plutonium dalam jumlah besar, yang bahkan melebihi kebutuhan normal," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang pekan lalu.Sebelumnya, juru bicara Japan Nuclear Fuel Yoshi Sasaki mengatakan fasilitas pemrosesan Rokkasho di Utara Jepang akan mulai memisahkan plutonium dari sisa bahan bakar nuklir pada kuartal ketiga tahun ini. Frank von Hippel, mantan penasehat keamanan Gedung Putih yang saat ini berkarir d Princeton University mengatakan persoalan ini telah memicu kembali ketegangan antar Jepang dan China.
Jepang Gencar Bangun Fasilitas Nuklir, China Khawatir
Jepang dikabarkan berencana menggelontorkan US$21 miliar untuk fasilitas pemrosesan nuklir, sehingga memicu kekhawatiran di China bahwa hasil dari fasilitas tersebut bisa digunakan untuk membuat bom atom.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium