Bisnis.com, KOTA KUWAIT - Para menteri luar negeri Liga Arab mengatakan mereka menyepakati rancangan resolusi, Minggu, bagi diadakannya sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) di Kuwait pekan ini.
Kesepakatan dicapai kendati terdapat keretakan di antara negara-negara anggota.
"Tidak ada ketegangan sama sekali dalam pertemuan. Negara tuan rumah, Kuwait, bahkan telah memuluskan hubungan," kata Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari kepada para wartawan di akhir pertemuan yang berlangsung satu hari itu.
"Masalah... penarikan duta besar sama sekali tidak pernah disebut-sebut," katanya.
"Tidak ada hal-hal atau masaah yang kontroversial, dan suasananya sangat positif," ujar Zebari.
Ia menolak menjawab pertanyaan tentang apakah upaya-upaya akan dilakukan untuk menangani keretakan.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menarik duta-duta besar mereka dari negara sesama anggota Dewan Kerjasama Teluk, Qatar, sebagai protes atas dukungan yang terlihat dari Doha kepada Ikhwanul Muslim, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kairo dan Riyadh.
Keretakan antara Qatar dan tiga negara Teluk lainnya serta dengan Mesir diperkirakan akan ditangani selama berlangsungnya pertemuan menteri dan pada KTT dua hari yang akan berlangsung Selasa.
Namun, Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan, "Tidak semua masalah dibahas di dalam pertemuan. Beberapa masalah dibicarakan di sela-sela, di balik layar." Asisten sekretaris jenderal Liga Arab urusan politik, Fadhel Jawad, mengatakan para pemimpin Arab akan mengadakan pertemuan khusus saat berlangsungnya KTT dalam upaya untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka.
Menteri luar negeri Maroko, Salahuddin Mezwar, mengatakan para menteri membahas upaya-upaya untuk memerangi terorisme internasional dan cara-cara untuk membatasi dampaknya terhadap negara-negara Arab.
Namun, ia mengatakan soal Ikhwanul Muslim di Mesir atau apakah kesepakatan soal kontraterorisme antar-Arab yang baru akan dicapai, hal itu tidak dibahas dalam pertemuan.
Zebari mengatakan semua rancangan resolusi telah disahkan dengan suara bulat oleh para menteri luar negeri Arab.
Sebuah rancangan resolusi soal konflik Suriah, pertikaian yang telah memasuki tahun keempat pada pekan lalu, mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar mengusung tanggung jawab setelah gagalnya perundingan perdmaian Jenewa antara pihak pemerintah dan oposisi.
Pemimpin kelompok oposisi Suriah, Koalisi Nasional, Ahmad Jarba, telah diundang untuk memberikan pernyataan di KTT Arab.
Namun, kursi Suriah di Liga Arab tetap kosong kendati KTT sebelumnya yang berlangsung di Doha memutuskan untuk memberikan kursi kepada pihak oposisi.
Liga Arab mengatakan oposisi Suriah masih harus memenuhi prosedur-prosedur legal untuk mendapatkan kursi tersebut.
Tentang Palestina, para menteri meminta negara-negara Arab untuk menyediakan bantuan dana senilai 100 juta dolar AS (Rp1,1 triliun) setiap bulannya serta menolak mengakui Israel sebagai sebuah negara Yahudi.
Para menteri menyetujui piagam dasar tentang pengadilan hak asasi manusia Arab yang berpusat di Bahrain.
Mereka juga merekomendasikan bahwa KTT berikutnya diselenggarakan di Mesir.
Menteri-Menteri Arab Sepakati Resolusi KTT
Para menteri luar negeri Liga Arab mengatakan mereka menyepakati rancangan resolusi, Minggu, bagi diadakannya sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) di Kuwait pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 menit yang lalu
Makin Tajir, Profil Dewi Kam Perempuan Terkaya Indonesia 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Budi Arie Setiadi Siap Buka-bukaan Bongkar Judi Online
3 jam yang lalu
Gempa 5,1 SR Guncang Melonguane, Sulawesi Utara
9 jam yang lalu