Bisnis.com, JAKARTA— Hujan di musim panas yang turun selama 2 pekan terakhir di Afrika Selatan telah menewaskan lebih dari 30 orang.
Seperti dilansir dari Reuters, hujan yang mengguyur beberapa propinsi seperti Limpopo, Mpumalanga, Gauteng dan KwaZulu-Natal telah memicu banjir yang menenggelamkan sekitar 25 orang, sedangkan 6 orang lain tersambar petir.
Kendati demikian, hujan yang telah menewaskan puluhan orang ini juga disambut gembira oleh produsen jagung di negara tersebut.
Jannie de Villiers, kepala eksekutif Grain SA yang mewakili petani gandum mengatakan para petani menyambut gembira datangnya hujan di musim panas ini. Meski ada kerusakan lahan, de Villiers justru optimis hujan akan tetap membawa hasil positif terhadap panen jagung nasional.
Otoritas setempat memprediksi Afrika Selatan akan memanen sekitar 12,4 juta ton tahun ini, setelah menuai sekitar 11, 6 juta ton pada tahun sebelumnya. Jagung merupakan tanaman pokok di Afrika Selatan. Kegagalan panen akan mendorong terjadinya inflasi di negara tersebut.
Selain menyebabkan kematian, hujan juga telah merusak pasokan batu bara yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik di Mpumalanga . Hal ini memaksa perusahaan listrik negara melakukan pemadaman bergilir pertama sejak 2008.