Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan anggaran sebesar Rp650 juta per sekolah induk, untuk pendirian lima Sekolah Menengah Atas Negeri Terbuka (SMANT).
SMANT ini tersebar di lima provinsi di Indonesia, yaitu SMAN 1 Gambut Banjarmasin-Kalimantan Selatan, SMAN 1 Kepanjen Jawa Timur, SMAN 1 Narmada Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat, SMAN 2 Padalarang-Jawa Barat, dan SMAN 12 Merangin-Jambi.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud (Dirjen Dikmen) Achamd Jazidie mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk manajemen sekolah, beasiswa bagi para siswa, dan fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dia menerangkan tujuan pendirian sekolah guna menjangkau anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas karena faktor ekonomi, drop out, dan keterbatasan akses, sehingga seluruh siswa yang berijasah SMP, terlebih siswa yang tak tertampung di SMA Negeri akan dapat mendaftarkan diri.
Kepala Subdit Program Pendidikan Khusus Layanan Khusus Dirjen Dikmen Lilik Sulistiyowati menjabarkan sebesar Rp200 juta akan digunakan untuk pemasangan jaringan internet di tiap sekolah rintisan per tahun, Rp102 juta untuk pengelolaan manajemen sekolah, dan Rp1.240.000 per siswa tiap tahun untuk beasiswa para siswa. Oleh karena rintisan, SMA ini baru akan menerima sekitar 200 peserta didik.
“Sehingga Rp 1.240.000 akan dikalikan sekitar 200 siswa, makanya setiap sekolah induk membutuhkan anggaran sekitar Rp650 juta” terang Lilik dalam laman resmi Kemdikbud yang dikutip Selasa (18/3/2014).
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Harris Iskandar mengingatkan untuk dapat mengawal keberadaan penerimaan peserta didik SMANT tersebut. “Kita sudah mati-matian untuk menggelontorkan dana, jangan sampai dipersulit dengan penjelasan adanya biaya pendaftaran,” ujar Harris.