Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri Malaysia Airlines MH370: Australia dan Indonesia Pimpin Pencarian di Koridor Selatan

Australia dan Indonesia setuju memimpin pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines MH370 di dua sektor koridor selatan di daerah masing-masing seperti yang dibatasi oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) .

Bisnis.com, SEPANG—Australia dan Indonesia setuju memimpin pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines MH370 di dua sektor koridor selatan di daerah masing-masing seperti yang dibatasi oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan koridor selatan ini membentang dari Indonesia ke Samudera Hindia selatan dan telah dibagi menjadi dua sektor sesuai dengan demarkasi ICAO.

Dalam media briefing mengenai perkembangan dalam pencarian MH370 yang hilang di Laut China Selatan dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret, Hishammuddin mengatakan Australia sudah memindahkan pesawat P-3 Orion ke wilayah Cocos dan Kepulauan Natal.

"Hari ini, Perdana Menteri Australia [Tony Abbott] menegaskan bahwa Australia akan mengirim tambahan dua P-3 Orion dan C-130 Hercules. Pesawat P-8 Poseidon AS akan melakukan perjalanan ke Perth hari ini untuk membantu pencarian," katanya seperti dikutip Bernama, Senin (17/3/2014).

Dia mengatakan fase pencarian sedang berlangsung dengan dukungan dari sejumlah mitra internasional. “Aset yang digunakan, pencarian dan operasi penyelamatan telah dimulai. Saya mengucapkan terima kasih kepada mitra kami dari seluruh dunia atas dukungan mereka," kata Hishammuddin.

Dia mengatakan penekanan yang sama yang dilakukan untuk koridor utara yang membentang dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan ke utara Thailand. Namun, sebagian besar aset seperti pesawat terbang, kapal, dan personil dikerahkan di koridor selatan yang tidak ditutupi oleh banyak negara.”

"Fokus kami adalah pada dua koridor itu. Tidak banyak negara yang meliputi koridor selatan. Ini tidak berarti bahwa kami tidak memperhatikan koridor utara," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :
Sumber : Bernama
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper