Bisnis.com, JAKARTA--Penggunaan paspor curian oleh dua penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing mengisyaratkan adanya peran teroris, menurut analisa sejumlah aparat keamanan.
Kelompok teroris yang dicurigai punya kemampuan untuk menjatuhkan pesawat termasuk jaringan Alqaeda yang diduga bisa saja terlibat, ujar mereka. Sebuah helikopter yang ikut melakukan upaya pencarian pesawat jenis 777 tersebut kemarin mengidentifikasi serpihan pesawat yang diduga pintu darurat sekitar 90 kilometer arah selatan Pulau Tho Chu Vitnam.
Hingga kini tak ada bukti aksi teroris, ujar satu sumber yang tak mau disebutkan karena investigasi masih berlangsung. Kendati demikian, aksi teroris perlu menjadi pertimbangan, ujar anggota DPR asal New York, Peter King. King merupakan anggota Komisi Intelijen dan Keamanan DPR AS.
“Ketika anda mendapati isyarat tanda bahaya bahwa dua penumpang menggunakan paspor curian maka hal itu bisa lebih dari sekedar kebetulan,” ujar King sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (10/3/2014).