Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri Hilangnya Malaysia Airlines, China Tambah Kapal Militer

Pemerintah China menambah kapal militernya ke Laut China Selatan untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China menambah kapal militernya ke Laut China Selatan untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Berdasarkan laporan media lokal di Beijing, pemerintah China menambah dua kapal Angkatan Laut yang dikirim ke area lokasi adalah kapal destroyer Haikou dan Kunlunshan, serta 50 anggota marinir dan perlengkapannya.

Tak hanya itu, China juga menambah helikopter untuk mendukung pencarian pesawat yang membawa 239 orang penumpang itu.

Sebelumnya, Angkatan Laut China telah mengirim dua kapal perangnya, plus kapal patroli dari Kementerian Transportasi ke lokasi yang diduga sebagai tempat terakhir pesawat tersebut melakukan kontak dengan menara pengawas Subang, Kuala Lumpur, pada pukul 02.40 waktu setempat.

Hingga Senin (10/3/2014) pagi, operasi pencarian multilateral dari tujuh negara dengan 22 pesawat dan 40 kapal perang dan patroli, belum menemukan titik terang keberadaan pesawat Malaysia Airlines.

Keluarga dan kerabat penumpang warga negara Indonesia telah berada di Kuala Lumpur, Malaysia, sedangkan anggota keluarga dari 154 penumpang warga negara China sampai saat ini masih menunggu di Beijing hingga pengurusan dokumen keimigrasian selesai.

Malaysia Airlines berencana membawa lima anggota keluarga atau kerabat dari setiap penumpang warga negara China. "Namun, untuk penerbangan awal kami akan membawa dua anggota keluarga dan kerabat dari setiap penumpang," kata perwakilan Malaysia Airlines di Beijing Ignitias Ong.

Pihak kepolisian dan keimigrasian China berupaya agar pengurusan paspor dan visa dapat dilakukan dalam satu hari. Di antara keluarga dan kerabat tersebut ada yang baru pertama kali melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Kami tidak tahu bagaimana nanti setelah di negara lain, tapi saya ingin melihat anak saya jika nanti pesawat ditemukan, apapun kondisinya," ujar Li Hai (50), asal Provinisi Hebei.

Para keluarga dan kerabat penumpang warga negara China, sejak Sabtu (8/3), dikumpulkan di sebuah hotel di Beijing, tak jauh dari Bandara Internasional Capital Beijing. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper