Bisnis.com, TASIKMALAYA--Produksi padi di Kabupaten Tasikmalaya selama 2013 melebihi target bahkan surplus dari kebutuhan konsumsi.
Berdasarkan Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya selama tahun 2013, produksi padi sebanyak 882.651 ton Gabah Kering Giling (GKG) sementara target produksi 727.710 GKG dari luas lahan sawah 49.327 haktare.
Target produksi beras di tahun yang sama, sebanyak 428.421 ton dan terealisasi sebanyak 519.568 ton.
Jumlah tersebut masih surplus karena realisasi konsumsi beras penduduk Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 181.657 ton dari target komsumsi sebanyak 181.881 ton.
Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya Heti Heryati mengatakan, dengan pencapaian produksi GKG yang melebihi target, kebutuhan pangan untuk Kabupaten Tasikmalaya bisa tercukupi dan tidak haru mendatangkan dari luar daerah.
Kecamatan yang menjadi lumbung padi antara lain, Kecamatan Singaparna, Kecamatan Leuwisari dan Kecamatan Padakembang. Produksi padi di kecamatan tersebut sangat baik karena sudah teraliri irigasi teknis, sepanjang tahun produksi padi maksimal karena tidak terkendala air.
"Selain lumbung padi untuk Kabupaten Tasikmalaya, kecamatan tersebut menjadi lumbung padi untuk Jawa Barat juga," ungkapnya, Jumat (7/3/2014).
Heti menambahkan, produksi padi Kabupaten Tasikmalaya tidak hanya jenis padi biasa, melainkan padi organik dengan kualitas ekspor. Selama ini, eksporo dilakukan langsung oleh Gapoktan Tasikmalaya antara lain ke Amerika, Singapura, Arab Saudi dan Thailand.
Kendala yang dirasakan dalam produksi padi katanya, maraknya alih fungsi lahan terutama untuk pemukiman setiap tahun menyusut sekitar 10%. Pihaknya tidak bisa melakukan upaya penghentian alih fungsi tersebut, tetapi hanya mengantisipasi dengan mencetak lahan sawah baru.
"Tahun 2013, kami berhasil mencetak lahan baru, sawah seluas 25 hektare di Kecamatan Pancatengah dan 25 di Kcamatan Cipatujah," katanya.