Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dibuat Kurikulum, Perlukah?

Kementerian Pendidikan Nasional sejak 2013 mulai mengembangkan kurikulum PAUD, sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 32/2013, perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional sejak 2013 mulai mengembangkan kurikulum PAUD, sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 32/2013, perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang PAUDNI, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendiknas, Nanik Suwaryani, pada sidang komisi Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2014 di Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Nanik mengatakan, dalam PP No 32/2013 disebutkan, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan komitmen nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa melalui pengaturan kembali standar kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian, serta pengaturan kembali kurikulum.

Demikian pula disebutkan dalam Peraturan Pemerintah ini bahwa struktur kurikulum pendidikan anak usia dini formal berisi pengembangan nilai agama dan moral, motorik kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
 
“Saat mengembangkan kurikulum ini diingatkan supaya belajar dari proses yang sudah terjadi pada kurikulum persekolahan,” tuturnya.
 
Kurikulum PAUD dengan konsep kesiapan belajar, dengan tiga komponen utama yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Diurai lagi menjadi kompetensi inti yaitu sikap religius dan sosial, kompetensi ini dirinci lebih lanjut menjadi kompetensi dasar. Peserta didik berasal dari lahir sampai 6 tahun, dengan arah kompetensi itu supaya anak siap belajar.
 
Rumusan belajar untuk PAUD, seperti sikap yaitu memiliki prilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, dan sebagainya.

“Ini sifatnya masih draft dan belum pada titik akhir. Yang akan disiapkan ini nantinya akan diolah lagi di BSNP” katanya.
 
Kemudian terkait pengetahuan, memiliki pengetahuan tentang diri, keluarga, teman, guru, dan sebagainya. Serta untuk keterampilan memiliki kemampuan untuk berpikir, berkomunikasi, dan bertindak yang produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, dan karya gerakan yang sederhana.

“Yang menjadi ciri khas kurikulum saat ini antara pengetahuan dan keterampilan itu menjadi satu kesatuan. Asumsi yang kita pakai yaitu pengetahuan saja tidak cukup ketika itu tidak dipraktekan,”ujarnya.
 
Selanjutnya program pengembangan ada enam dengan membagi menjadi tiga usia, yaitu usia lahir sampai 2 tahun, 2-4 tahun, dan 4-6 tahun. Ini berdasarkan atas lembaga yang sudah ada.

“Kami mengaturnya kurikulum ini pada umur 4-6 tahun yaitu Taman Kanak-kanak, dengan jumlah perminggunya ada 27 jam. Untuk umur baru lahir hingga 2 tahun, dan 2-4 tahun jam pelajarannya disesuaikan dengan jam operasional lembaga. Satu jam pembelajaran untuk PAUD 30 menit,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper