Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ongkos Naik Haji Turun Dari US$3.527 Menjadi US$3.219

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa mengatakan ongkos atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2014 turun dari tahun sebelumnya menjadi US$3.219 dengan asumsi satu dolar AS senilai Rp10.500.

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa mengatakan ongkos atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2014 turun dari tahun sebelumnya menjadi US$3.219  dengan asumsi satu dolar AS senilai Rp10.500.

"Hasil kesepakatan DPR, BPIH akan turun menjadi US$3.219  dari tahun lalu," ujar Ledia Hanifa di Jakarta, Selasa (4/3/2014).

BPIH pada 2013 sebesar US$3.527  dengan asumsi satu dolar AS setara dengan Rp9.600.

Penurunan BPIH karena beberapa komponen ongkos perjalanan ibadah haji bisa diefisienkan seperti biaya penerbangan.

"Dalam setiap rapat pembahasan BPIH, kami selalu menekankan kepada pemerintah bagaimana caranya bisa membuat biaya haji ini efisiensi tanpa mengurangi kualitas pelayanan kepada jamaah," jelas dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan pihaknya selalu mendorong pemerintah untuk lebih kuat dalam melakukan negosiasi soal biaya-biaya terkait pihak ketiga seperti biaya penerbangan, sewa pemondokan juga katering.

Selain itu, mulai 2014 juga biaya dam bagi pelaku haji tamattu (yang selama ini dipilih sebagian besar jamaah haji asal Indonesia) kini termasuk dalam biaya yang ditanggun komponen biaya tidak langsung.

"Dana bagi hasil uang setoran jamaah yang terkumpul selama ini kan sangat besar. Karena bersumber dari kumpulan uang jamaah sudah semestinya pemanfaatan bagi hasil uang setoran jamaah ini juga harus dimaksimalkan untuk dikembalikan sebesar-besarnya kepada jamaah lagi," jelas dia.

Oleh karenanya, DPR menyepakati bagi hasil uang setoran jamaah yang biasa kita sebut sebagai komponen biaya tidak langsung dipergunakan untuk transportasi, pemondokan di Madinah, konsumsi di Madinah dan Armina serta untuk bayar dam haji.

Dengan demikian kini jamaah haji tak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk membayar dam, yang kisarannya mencapai Rp1,4 juta.

Pengelolaannya pun berbeda. Bila pada tahun-tahun lalu jamaah mengeluarkan uang sendiri dan mencari hewan sendiri maka kini, biaya dam diserahkan secara kolektif kepada Islamic Development Bank untuk kemudian pemotongan hewannya dikelola pula secara kolektif. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper