Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris & China Bentuk Kliring Perbankan Berbasis Yuan

Pemerintah Inggris melakukan diskusi intensif dengan China untuk membentuk sistem kliring perbankan berbasis Yuan di Inggris.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, LONDON - Pemerintah Inggris melakukan diskusi intensif dengan China untuk membentuk sistem kliring perbankan berbasis Yuan di Inggris.

Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan diskusi tersebut akan dilakukan secepatnya sehingga hasilnya akan terlihat dalam waktu dekat.

“Rencana strategis ini bukan hanya sekadar ide tetapi harus segera diimpelementasikan secepatnya. Pasar Renminbi [mata uang China] di Inggris tumbuh melesat dan kliring bank Yuan adalah langkah logis selanjutnya,” ungkap Osborne di Sydney, Senin (24/2/2014).

Menurutnya, kerja sama Inggris dan China tersebut merupakan aksi untuk mengembangkan masa depan Renminbi sebagai mata uang dunia. Langkah itu sekaligus menguatkan komitmen Inggris untuk menjadi pusat perdagangan Renminbi di Eropa.

Inggris, katanya, juga berencana untuk mengadakan kerjasama ekonomi dengan negara berkembang guna menyeimbangkan ekonomi dunia seiring dengan momen pemulihan ekonomi dunia yang masih lemah.

Rencana Inggris itu berkaitan dengan penyelenggaraan konferensi Renminbi internasional pada musim panas mendatang di Inggris. Bank of England juga menyatakan kesediaannya untuk membangun bank kliring Yuan menyusul kesepakatan antara China dan Inggris yang akan mengadakan perdagangan langsung dengan menggunakan Yuan dan Pound.

Lebih lanjut, dirinya menyoroti perbedaan signifikan antara kinerja ekspor Inggris dengan ekspor negara berkembang. “Ekspor Inggris ke Eropa melemah beberapa waktu ini sehingga kita [Inggris] perlu untuk meningkatkannya melalui kerjasama ekonomi dengan negara berkembang,”imbuhnya.

Senada dengan komitmen Perdana Menteri Inggris David Cameron, Osborne juga tengah berupaya untuk meningkatkan volume perdagangan dengan negara berkembang. Apalagi, kinerja ekonomi Inggris menunjukkan perbaikan signifikan.

“Kami masih menginginkan untuk menarik sebanyak mungkin investor dan itu sebuah tantangan. Pemulihan ekonomi di Eropa masih lemah dan langkah untuk memperbaiki itu harus dilakukan secepatnya,”katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper