Bisnis.com, BOGOR - Banyaknya jumlah pembantu rumah tangga di rumah Birgjen Polisi (Pur) MS juga menimbulkan konflik tersendiri diantara para pekerja salah satunya rebutan celana dalam.
Informasi ini terungkap saat Brigjen Polisi (Pur) MS memberikan keterangannya kepada wartawan terkait pemberitaan mengenai kisruh pekerja rumah tangganya yang telah menyeberluas di masyarakat.
Menurut Jenderal, cakaran yang dialami oleh YL (19) mantan pekerja rumah tangganya yang kabur dari rumahnya dan melaporkan kejadian adanya penganiayaan dan penyekap tersebut sempat terlibat keributan dengan salah satu pekerja lainnya yang menderita gangguan tidak bisa bicara atau bisu.
"Yuli (YL) pernah berkelahi dengan yang bisu dan dicakar, kelahinya karena soal celana dalam," ujar Jenderal MS, Sabtu (22/2/2014).
Jenderal MS mengatakan pekerjanya yang bisu tersebut diakui memiliki perilaku yang nakal, suka mengambil celana dalam pekerja lainnya, begitu juga dengan odol dan sikat gigi.
"Padahal masing-masing sudah punya, tapi si bisu yang kita kasi nama Wasasi karena suka ke sana ke sini. Istri saya pernah membeli sampai tiga lusin celana dalam untuk mereka," ujar Jenderal.
Menurut Jenderal, seluruh pekerja telah dilengkapi kebutuhannya mulai dari makan tiga kali sehari, sarapan roti setiap pagi, bahkan perlengkapan sabun mandi, odol, sikat gigi dan celana dalam disediakan.
Terdapat 16 orang pekerja rumah tangga di rumah Jenderal MS enam orang diantaranya laki-laki dan sisanya perempuan.
Sesuai dengan perjanjian kerja bawah gaji mereka akan dibayarkan setelah satu tahun bekerja atau saat mereka pulang ke kampung halaman.
"Jadi semua sudah cukup makanya kita tidak membayarkan gajinya ini duluan ini sesuai kesepakatan," ujarnya.
Peristiwa penyekapan dan penganiayaan pekerja rumah tangga di rumah istri jenderal polisi terungkap saat YL (19) salah satu pekerja yang melarikan diri dari rumah manjikannya.
YL melaporkan kepada Polresta Bogor bersama keluarganya karena mengaku mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya selama bekerja di rumah M, istri purnawirawan jenderal MS di Perumahan Duta Kencana, Jalan Danau Matana, Blok C5, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
YL mengaku dirinya mendapatkan perlakuan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan tidak digaji selama tiga bulan.
Korban melarikan diri dan sempat terlantar di jalan selama dua hari, kemudian ditemukan oleh warga dan akhirnya bertemu dengan keluarga yang segera melapor ke Polresta Bogor.
Pihak Polresta Bogor saat ini masih menyelidiki dugaan kekerasan tersebut dan meminta visum karena belum ditemukan bukti-bukti kekerasan pada tubuh korban.
"Secara kasat mata memang tak terlihat adanya luka, namun karena laporan KDRT, kami mintakan visum. Hanya saja hingga kini hasilnya belum keluar," kata Kapolresta Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama.(Antara)
Pembantu Jenderal MS Suka Rebutan Celana Dalam
Rumah tangga di rumah Birgjen Polisi (Pur) MS juga menimbulkan konflik tersendiri diantara para pekerja salah satunya rebutan celana dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium