Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang saat-saat rakyat memilih, elektabilitas partai politik menjadi menarik untuk diperhatikan.
Dua bulan menjelang Pemilu legislatif pada 9 April mendatang sejumlah partai mengalami peningkatan elektabilitas terutama PDI Perjuangan dan Gerindra.
Direktur Roy Morgan Research Irawati Soekirman mengatakan PDIP mantap di puncak elektabilitas 27 persen pada Januari 2014 walau hanya naik 1 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Landainya elektabilitas PDIP tidak terlepas dari situasi awal tahun ini saat Jakarta dilanda banjir.
Kondisi itu memunculkan anggapan bahwa Jokowi alias Joko Widodo, sebagai kader PDIP yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta , masih gagal mengatasi banjir.
"Sebetulnya tidak ada penurunan, tapi yang terjadi di Jakarta belakangan ini mungkin sedikit berpengaruh karena itu [banjir], tapi penurunannya sedikit dan masih jauh di bawah 4 persen," ujar Irawati, Jumat (21/2/2014).
Sementara itu, Golkar tetap menduduki urutan dua dengan elektabilitas 20% disusul Gerindra urutan tiga dengan 14% naik 2 poin.
Demokrat 11% turun tiga poin, PKB 7% naik 1 poin, Hanura 6%, PAN 5%, PKS 4%, PPP 2%, Nasdem 2%, PBB 1%.
Sementara mereka yang disurvei dan menyatakan belum menentukan pilihannya mencapai 14%.
Menurut Ira, partai yang paling kelihatan penurunannya adalah Demokrat.
Hal itu terjadi seiring belum adanya kepastian hasil konvensi calon presiden.
Alhasil suara yang dipegang Demokrat bisa pindah ke partai yang mengalami kenaikan daya dukung masyarakat seperti PDIP dan Gerindra.
Meski demikian, menjelang Pemilu legislatif April mendatang masih bisa terjadi swing kiri kanan.
Tetapi kalau PDIP akhirnya memunculkan Jokowi sebagai capres, elektabilitas parpol ini sangat berpotensi terdongkrak.