Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Semarang Dorong Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Tim Penggerak PKK Kota Semarang menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan LSM mengupayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pemberantasan sarang nyamuk/Antara
Pemberantasan sarang nyamuk/Antara

Bisnis.com, SEMARANG--Tim Penggerak PKK Kota Semarang menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan LSM mengupayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

 Kegiatan itu dilakukan dalam bentuk pencanangan pemberantasan sarang nyamuk “Jumat Bersih Bebas Jentik”  dipusatkan di Kelurahan Plalangan Gunungpati, Semarang pada Jumat (21/2/2014).

Walikota Hendrar Prihadi mengimbau setiap Kecamatan dan Kelurahan serta sekolah serentak mendukung pemberantasan sarang nyamuk di wilayah masing-masing.

"Kerja bakti di lingkungan sekitar, gotong royong membersihkan sampah, selokan dan terutama melakukan 3M plus, menguras dengan menyikat, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dari telur, jentik menjadi nyamuk," jelasnya dalam keterangan pers, Rabu (19/2/2014). 

Perilaku hidup bersih dan sehat warga Semarang, lanjutnya, akan berperan penting dalam memutus mata rantai nyamuk pemicu demam berdarah dengue.

Adapun upaya yang telah ditempuh Pemkot Semarang terkait dengan PSN yakni mengeluarkan Perda Kota Semarang nomor 5/2010 tentang pengendalian penyakit DBD khususnya di Kota Semarang.

Selain itu mengeluarkan surat edaran nomor 420/818 tanggal 11 Maret 2013 tentang himbauan memakai celana panjang/rok panjang bagi siswa-siswi SD dan MI baik negeri maupun swasta mulai tahun ajaran 2013/2014.

Pemkot juga berupaya melakukan pemutusan rantai nyamuk penular dengan menaburkan larvasida, maupun melakukan fogging bila diperlukan.

Staf Humas Pemkot Semarang Tika menyatakan kegiatan pada Jumat akan diawali apel terpusat dipimpin Walikota Hendrar Prihadi sebagai Ketua Pembina TP PKK Kota Semarang.

"Data yang masuk, apel akan dihadiri 1.000 peserta terdiri dariSKPD, Kader PKK Kecamatan-Kota, siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa dan warga," ujarnya.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper