Bisnis.com, MANADO—Pelaku usaha transportasi wisata bahari Bunaken, Sulawesi Utara, memperkirakan kerugian mencapai Rp750 juta akibat sepinya pengunjung sejak banjir bandang di Manado bulan lalu. Cuaca yang tidak kondusif dan rusaknya pelabuhan Manado menyebabkan kunjungan ke lokasi wisata itu sepi.
Ketua Asosiasi Angkutan Wisata Bunaken Ramli Ladjolo mengatakan dalam kondisi normal rata-rata per hari setiap anggota asosiasi dapat membawa pulang Rp250.000. Namun, pasca banjir, hampir tidak ada pengunjung sehingga beberapa anggota terpaksa menjadi nelayan untuk tetap bertahan hidup.
“Kami rugi besar, sepi selama 1 bulan lebih kami tidak ada penumpang. Hitung-hitung total bisa sampai Rp750 juta-an tapi sekarang sudah mulai baik,” ujarnya kepada Bisnis di Manado, Selasa (18/2/2014).
Ramli mengatakan hingga sejauh ini belum seluruh kapal pengangkut penumpang yang beroperasi karena jumlah pengunjung masih sepi. Dia memperkirakan kondisi laut dan transportasi ke Bunaken akan normal pada awal Maret mendatang.
“Semoga Maret rampung dan cuaca menjadi baik. Maret juga ada even besar di Manado, kami sudah dipesan untuk ngangkut sekitar 200 orang lebih,” ujarnya.
Jumlah anggota Asosiasi Angkutan Wisata Bunaken mencapai 100 orang dengan 100 armada kapal nelayan untuk mengangkut wisatawan. Pihaknya secara swadaya memperbaiki pelabuhan Manado sehingga pelayanan wisatawan semakin baik.