Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erupsi Gunung Kelud, Kualitas Udara di Surabaya Sangat Tidak Sehat

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengindikasikan kualitas udara di wilayah Surabaya dan sekitarnya hingga Sabtu (15/2/2014) masuk dalam kategori sangat tidak sehat akibat erupsi Gunung Kelud.
/Gunung Kelud Mengeluarkan Abu Vulkanik
/Gunung Kelud Mengeluarkan Abu Vulkanik

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengindikasikan kualitas udara di wilayah Surabaya dan sekitarnya hingga Sabtu (15/2/2014) masuk dalam kategori sangat tidak sehat akibat erupsi Gunung Kelud.

Masyarakat di wilayah Surabaya dan sekitarnya juga diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali memakai masker. 

"Selain masker, juga disarankan untuk menggunakan pelindung kepala untuk mencegah debu mengenai daerah kepala dan menggunakan kaca mata untuk melindungi mata, serta minum air putih yang cukup, paling tidak untuk 72 jam [3-4 liter per orang per hari]," ujar Henry Bastaman, Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH, Sabtu (15/2/2014).

Sejak Jumat (14/2/2014), KLH telah melakukan pemantauan kualitas udara melalui pengukuran manual di sekitar wilayah bencana Gunung Kelud. Berdasarkan data pengukuran kualitas udara pada Jumat hingga pukul 15.00 WIB, diindikasi kualitas udara masuk dalam kategori sangat tidak sehat sejak pukul 09.40 WIB.

Berikut hasil pengukuran yang masuk ke Data Center Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal) KLH, berdasarkan Pengukuran Kontinyu Stasiun Pemantau (Air Quality Monitoring System-AQMS) KLH di Kota Surabaya yang dilaporkan perkembangan kondisi parameter PM (Partikulat Matter) 10:

Waktu (WIB)

Kondisi Udara

06.30

148 ug/m3

07.30

192 ug/m3

09.40

214 ug/m3

13.00

246 ug/m3

13.30

240 ug/m3

15.00

219 ug/m3

Pengujian kualitas udara menggunakan parameter PM 2.5 berdasarkan sampel data dari Surabaya. Pengujian kualitas udara kontinyu di Semarang dan DI Yogyakarta tidak dapat dilakukan karena alat-alat mengalami gangguan yang disebabkan oleh debu Gunung Kelud.

Sementara itu, untuk Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melaporkan kecenderungan peningkatan kekeruhan air sungai akibat terpapar debu Gunung Kelud.

Secara khusus Perum Jasa Tirta melaporkan peningkatan kekeruhan sungai Brantas sangat tinggi dan dikhawatirkan mempengaruhi pasokan sumber utama air minum untuk sebagian besar wilayah Jawa Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper