Bisnis.com, JAKARTA— Empat belas warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dilaporkan tewas terkena awan panas gunung Sinabung, dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk diidentifikasi.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan seperti dikutip Antara, mengatakan kondisi 14 warga yang tewas tersebut dalam keadaan terbakar akibat semburan awan panas di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung.
Sampai dengan pukul 19.00 WIB, ujarnya, dari 14 jumlah korban yang meninggal dunia, diperkirakan delapan orang sudah terinditifikasi petugas dari RSU Kabanjahe.
Jhonson mengatakan, dari 14 korban awan panas tersebut, diantaranya, tiga pelajar SMK Kabanjahe, mahasiswa asal Kutacane, Aceh, Guru SD, warga Desa Sukameriah dan warga Medan.
Diinformasikan 14 jenazah korban awan panas Sinabung masih berada di RSU Kabanjahe.
Sementara itu tiga orang mengalami luka bakar serius terkena awan panas, dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Efarina Etaham, Kabanjahe. Ketiga warga itu adalah Doni Milala, Sehat Sembiring dan anaknya Surya Sembiring.
Seperti diketahui desa Sukameriah yang berada di bagian atas, hanya berjarak 2,7 kilometer dari kawah Sinabung yang mengalami erupsi.
Desa Sukameriah, termasuk daerah yang tidak aman dari pengaruh erupsi Gunung Sinabung, dan direkomendasikan oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk memindahkan penduduknya ke lokasi penampungan di Kabanjahe.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas".
Status awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km, sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.