Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Kendala, Proyek Kota Baru Tegalluar Kurang Menarik

Pelaku usaha di Jawa Barat menilai rencana pembangunan Kota Baru Tegalluar (KBT) di Kabupaten Bandung sulit terealisasi karena investor masih menghadapi sejumlah masalah.

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menilai rencana pembangunan Kota Baru Tegalluar (KBT) di Kabupaten Bandung sulit terealisasi akibat sejumlah kendala yang memberatkan investor belum dapat dipecahkan.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan hingga saat ini investor masih enggan melirik kawasan KBT karena pembebasan lahan belum tuntas.

“Sekarang proses pembebasan lahan belum tuntas. Jadi, investor masih berpikir ulang untuk menanamkan investasi di sana,” katanya kepada Bisnis, Rabu (29/1/2014).

Dia menjelaskan banyak investor yang menginginkan agar akses ke kawasan tersebut sudah terbangun jalan tol. Namun, selama ini pengusaha kurang dilibatkan dalam perencanaan pembangunan.

Pihaknya meminta pemerintah setempat lebih tanggap, terutama berkaitan dengan pembangunan infrastrukur penunjang industri.

Menurutnya, investor akan menanamkan modal dengan melihat berbagai aspek pendukungnya. “Mereka akan melihat infrastrukur pendukung serta jaminan hukum terhadap lahan yang akan digunakan," katanya.

Apindo menilai rencana pembangunan KBT bagus dilakukan terlebih sebagai kawasan penyangga strategis antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Namun jika pembangunan dipaksakan akan menjadi pesoalan di kemudian hari.

“Investor enggan merugi kalau pembangunan dilakukan pembangunan secara parsial.”

Ketua Realestate Indonesia (REI) Jawa Barat Yana Mulyana mengungkapkan pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam diskusi rencana pengembangan KBT sehingga tidak mendapatkan informasi lebih lanjut proyek tersebut.

“Pembuat regulasinya adalah pemerintah, sehingga jika memang ingin direalisasikan maka mereka harus menggandeng asosiasi untuk membahas peruntukan dan tata ruang,” katanya.

Yana menjelaskan jika pemerintah dan asosiasi duduk bersama maka dapat dicarikan solusi untuk berinvestasi sesuai kompetensi masing-masing, seperti kawasan industri, perumahan, apartemen, dan lainnya.

Tidak hanya itu, sarana penunjang seperti infrastruktur juga harus dipikirkan oleh pemerintah agar investor juga mau masuk  dan melihat potensi besar proyek tersebut.

“Butuh kesiapan yang matang untuk sebuah pengembangan suatu kawasan, jangan sampai yang diinginkan hanya bangunan propertinya saja atau tanpa memikirkan bagaimana akses dan potensi daerahnya.” (Ria Indhryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper