Bisnis.com, MALANG - Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jawa Timur, menjalin kerjasama dengan Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) sebagai upaya untuk memperkuat pendidikan di bidang pertanian.
Jalinan kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di kampus Unibraw, Senin (20/1/2014).
Selain pendandatangan kerjasama, kegiatan juga diisi dengan forum eksekutif yang dihadiri oleh para eksekutif dari perguruan tinggi di Asia Tenggara.
Prof. Yogi Sugito, Rektor UB Malang, mengatakan forum eksekutif tersebut bertujuan untuk membangun diskusi produktif antarpartisipan. “Selain itu juga akan membuka kesempatan untuk menjalin kerja sama antaruniversitas,” kata Yogi.
Menurutnya, saat UB tengah mengemban misi menjadi universitas entrepreneur kelas dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pelayanan publik yang di dalamnya. Termasuk kualitas lulusan dan fakultas di tingkat internasional.
Gil C. Saguiguit Jr, Direktur SEARCA, mengatakan forum tersebut juga berfungsi sebagai wadah para eksekutif perguruan tinggi dalam memberikan solusi terbaiknya di bidang pendidikan pertanian.
Pihaknya berharap melalui diskusi yang digelar bisa menghasilkan cara terbaik untuk dilakukan terhadap dunia pendidikan pertanian. SEARCA sendiri lanjutnya merupakan institusi yang dibentuk pada 1966.
“Institusi tersebut dibentuk sebagai salah satu cara untuk menjawab tantangan pertanian di Asia Tenggara seperti kerawanan pangan, meningkatnya energi dan harga pangan, serta perubahan iklim,” jelas Gil.
Menurutnya pada 1993-2003 SEARCA mengadakan kursus bernama The Advanced Higher Education Administrator Development (AHEAD) untuk 937 eksekutif dan potensial eksekutif pada pendidikan tinggi yang menawarkan program pertanian di Asia Tenggara.
Dan pada Mei 2009, AHEAD dikembangkan menjadi Leadership Excellence in Academy Program for Southeast Asia (LEAP SEA). Tujuan program LEAP SEA ini antara lain menyediakan sebuah forum pembelajaran tentang kepemimpinan dan manajemen pendidikan tinggi.
“Terutama di bidang pertanian dan memberikan kesempatan para akademisi perguruan tinggi di Asia Tenggara dalam memberikan solusi dalam bidang manajemen dan kepemimpinan,” tambah dia.
Selain itu output dari forum tersebut juga diharapkan bisa menjalin link antar perguruan tinggi di Asia Tenggara, terutama kerjasama di bidang peneletian atau riset.