Bisnis.com, TOKYO— Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities CO. dan Westpac Banking Corp bertaruh jjika mata uang yen akan rally pada 2014, yang merupakan ancaman atas usaha Jepang dalam memperbaiki keadaan ekonomi.
Yen akan menguat16% menjadi 90 per dolar AS tahun ini, merupakan level terkuat sejak awal Januari lalu dari 104.82 perdagangan di New York, Kamis (9/1/2014).
Mata uang Jepang tergelincir 18% terhadap dolar tahun lalu, merupakan yang terbesar sejak 1979, setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memulai strategi ekonominya dalam pengeluaran fiskal, pelonggaran moneter dan inisiatif pertumbuhan.
“Kita mungkin telah mencapai batas bawah yen, dan jika itu terbukti benar, maka kita akan melihat rebound yang besar,” ujar Naohiko Miyata, Kepala Teknik Analis Mitsubishi UFJ via telepon awal pekan ini.
Menurutnya, sejak era perdagangan Abe, pihaknya belum melihat adanya koreksi melebihi 10 Yen.
Penurunan yen tahun lalu mendorong saham Jepang ke level tertinggi sejak 2007, dan memacu inflasi melewati titik tengah dari target bank sentral Jepang.
Miyata yang pernah membuktikan prediksinya 40 tahun Yen siklus bull pada 2011, mengatakan bahwa yen akan meningkat setelah apa yang kita kenal dengan lima gelombang siklus bearish berlangsung sekitar dua tahun.
Menurut Bloomberg Correlation-Weighted Currency Indexes, yen jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun 105,44 per dolar pada Januari, dan berada di 104,82 pada, Jumat (10/1/2014) waktu Tokyo, penurunan sebesar 17% dibandingkan tahun lalu terhadap sembilan mata uang utama termasuk euro dan pound Inggris.
Menurut Miyata, kunci ujian atas yen adalah kenaikan selama 20 hari sejak November hingga menembus 102.50 pada 17 Desember. Langkah tersebut menjadi “sinyal kuat” bahwa yen akan masuk pada siklus bullish dan terdorong ke 100 dalam tiga bulan ke depan. Rata-rata pergerakan dalam 20 hari adalah 104,41.