Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Snowden Masih Punya Banyak Rahasia AS-Israel

-Mantan kontraktor badan intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, memiliki lebih banyak rahasia untuk disiarkan terkait Israel, kata seorang wartawan yang pertama kali mengungkap kebocoran itu kepada dunia.
Edward Snowden/theguardian.com
Edward Snowden/theguardian.com

Bisnis.com, JERUSALEM--Buronan badan intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, memiliki lebih banyak rahasia untuk disiarkan terkait Israel, kata seorang wartawan yang pertama kali mengungkap kebocoran itu kepada dunia.

Di antara sejumlah tuduhan yang disiarkan oleh Snowden tahun lalu adalah Badan Keamanan Nasional AS dan timpalannya dari Inggris GCHQ pada 2009 telah menyasar sebuah alamat surat elektronik yang terdaftar sebagai milik PM saat itu Ehud Olmert dan memantau surat elektronik para pejabat senior pertahanan.

Israel meremehkan pengungkapan itu. Namun PM Benjamin Netanyahu mengatakan telah memerintahkan hal tersebut untuk diperiksa dan menyatakan 'ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan' antara sekutu.

Glenn Greenwald, seorang wartawan Guardian Inggris yang bertemu langsung dengan Snowden dan telah menulis atau menulis bersama banyak artikel di surat kabar berdasarkan bahan-bahan dari Snowden, ditanya dalam wawancara televisi Israel apakah mantan kontraktor itu memiliki lebih banyak materi terkait Israel.

"Ya. Saya tidak ingin membahas kisah yang belum diterbitkan, tapi ini jelas kasus yang masih memiliki banyak kisah sangat signifikan yang tersisa untuk disiarkan," kata Greenwald yang tinggal di Brazil, saat berbicara kepada Channel Ten TV melalui jaringan video, Senin (6/1/2014).

"Kami hanya memiliki dokumen-dokumen ini selama 7 bulan mengingat jumlah dan kerumitannya, bukan waktu yang lama. Jelas ada kisah yang melibatkan Timur Tengah, yang melibatkan Israel. Pelaporan terus terjadi bersamaan dengan peristiwanya."

Bulan lalu, sejumlah anggota kabinet Israel mengatakan bahwa berita tentang aksi memata-matai yang dilakukan AS terhadap Israel adalah peluang bagi media untuk menekan AS agar membebaskan agen Israel yang dipenjara Jonathan Pollard.

Pollard, mantan analis intelijen Angkatan Laut AS, dihukum seumur hidup pada 1987 di AS karena memata-matai untuk Israel. Suksesi presiden AS telah menolak seruan Israel untuk pengampunannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper