Bisnis.com, JAKARTA - KPK hari ini (7/1/2014) dijadwalkan memeriksa mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah terkait pembangunan proyek olahraga Hambalang dan proyek-proyek lain.
Bila Anas memenuhi panggilan, pemeriksaan hari ini adalah yang pertama sebagai tersangka meski sebelumnya pada 31 Juli 2012, KPK telah memanggil Anas namun ia tidak memenuhi panggilan tersebut karena sudah mempunyai acara lain.
Beberapa jam sebelum mendatangi KPK hari ini, dalam akun Twitter-nya, Anas menulis status: "Aku mencintai matahari, baik ketika bersinar terang atau tengah tertutup awan. Matahari tetaplah matahari. #matahati.
Sebelumnya Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengungkapkan penahanan Anas menunggu adanya penyerahan resmi rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Guntur kepada KPK.
Denpom Guntur saat ini sudah memiliki 13 sel.
Dalam kasus ini Anas ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari 2012 berdasarkan pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang penyelenggara negara yang menerima suap atau gratifikasi dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4-20 tahun dan pidana denda Rp200-Rp1 miliar.
Anas diduga menerima hadiah atau janji berkaitan dengan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah di Hambalang dan proyek-proyek lainnya.
Bentuk hadiah tersebut adalah mobil Toyota Harrier senilai sekitar Rp800 juta dari kontraktor PT Adhi Karya untuk memuluskan pemenangan perusahaan tersebut, saat masih menjadi anggota DPR dari 2009 dan diberi plat B-15-AUD.(antara/twitter/yus)